Life

10 Daftar Negara yang Pernah Mengubah Nama, Ada Tetangga Indonesia!

×

10 Daftar Negara yang Pernah Mengubah Nama, Ada Tetangga Indonesia!

Sebarkan artikel ini


Seperti yang kita tahu, pemberian nama tentunya melambangkan identitas diri dan harapan, tak terkecuali bagi nama suatu negara sekalipun. Namun, seiring berjalannya waktu, pergantian nama sebuah negara jadi hal yang cukup lumrah dilakukan.

Sejauh ini ada cukup banyak negara yang diketahui pernah mengubah nama negaranya. Perubahan nama negara tersebut biasanya didasari oleh sejumlah alasan kuat dan telah dipertimbangkan secara matang oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

Salah satu alasan paling umum adalah upaya melepaskan diri dari kolonialisme dan ingin meningkatkan citra negara mereka di mata dunia. Melansir dari CNBC Indonesia, berikut daftar negara yang pernah mengubah namanya dan alasan singkat dibaliknya. Negara mana sajakah itu? Simak, yuk!

1. Turkiye (Dahulu Turkey)

Turkiye/ Foto: Freepik.com/rawpixel-com

Belum lama ini, tepatnya pada Juni 2022 lalu, Turki telah resmi mengubah namanya dari Turkey menjadi Turkiye. Perubahan nama negara tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan telah disetujui oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Alasan perubahan nama itu diketahui karena penggunaan nama ‘Turkiye’ lebih bisa mendeskripsikan budaya, masyarakat, dan nilai-nilai dari negara tersebut dengan lebih baik.

2. Iran (Dahulu Persia)

Iran/ Foto: Unsplash.com/Hassan Hedayatzadeh

Pada awalnya, perubahan nama Persia menjadi Iran sempat menuai pro-kontra dari masyarakatnya karena diduga mendapat pengaruh Nazi. Pada tahun 1935, pemerintah Iran mengarahkan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengannya untuk menyebutnya sebagai Iran.

Pemberian nama baru ini menandakan era dan awal baru bagi Persia setelah lepas dari kuasa Inggris dan Rusia. Penggunaan nama Iran pun dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap negara ini. Arti nama Iran sendiri adalah “Tanah Bangsa Arya”.

3. Myanmar (Dahulu Burma)

Myanmar/ Foto: Unsplash.com/Yves Alarie

Myanmar merupakan salah satu negara yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan dua nama yakni Myanmar dan Burma. Pemberian nama ‘Burma’ sendiri diketahui diambil dari nama kelompok etnis yang berkuasa pada saat itu.

Namun, pada tahun 1989 silam, pemerintahan Junta militer mengubah nama Burma menjadi Myanmar setelah berhasil menekan kelompok pemberontakan pro-demokrasi.

Bagi masyarakat Myanmar sendiri, nama Myanmar memiliki arti “Tanah Emas”. Perubahan nama tersebut pun telah diakui oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara seperti Prancis dan Jepang.

4. Kamboja (Dahulu Kampuchea)

Kamboja/ Foto: Unsplash.com/Daniel Bernard

Bukan kali pertama negara ini mengubah namanya, ternyata Kamboja telah berganti nama sebanyak empat kali. Terutama ketika partai penguasa yang baru ingin menghapus jejak pemerintahan sebelumnya.

Di antara tahun 1953-1970, negara ini berganti nama menjadi Kerajaan Kamboja. Kemudian, dari tahun 1970-1975 diberi nama Republik Khmer.

Pada tahun 1975-1979 negara ini disebut sebagai Kampuchea Demokratik. Lalu, saat berada di bawah otoritas transisi PBB tahun 1989-1993, negara ini kembali berganti nama dan ditetapkan menjadi negara Kamboja.

Orang Khmer lebih suka menyebut diri mereka Kampuchea yang berarti “Keturunan Pangeran Kambu”. Namun, nama Kamboja sendiri merupakan salah satu pengucapan orang Barat untuk Kampuchea.


5. Thailand (Dahulu Siam)

Thailand/ Foto: Unsplash.com/Alejandro Cartagena MX

Selain Kamboja, Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang juga pernah berganti nama. Selama beberapa abad, wilayah Thailand diperintah oleh seorang raja yang dikenal sebagai Siam. Nama ‘Siam’ diambil dari bahasa Sansekerta, Syam dan diadopsi oleh bangsa Portugis sejak abad ke-16.

Namun setelah menjadi negara monarki konstitusional pada tahun 1939, perubahan nama baru tersebut diucapkan sebagai Prathet Thai dalam bahasa lokalnya, yang berarti “Negara Orang-Orang Bebas”.

6. Yordania (Dahulu Transyordania)

Yordania/ Foto: Unsplah.com/Yazan Obeidat

Perubahan nama negara Yordania ternyata tidak luput dari campur tangan Inggris. Pada Mei 1964, setelah pengesahan perjanjian London, pihak berwenang memberikan nama Kerajaan Hashemite Transyordania. Kemudian, pada tahun 1949, namanya berubah menjadi Kerajaan Hashemite di Yordania.

Yordania disebut sebagai kerajaan Hashemite karena diperintah oleh dinasti Hashemite. Hashenite saat ini digunakan di Yordania untuk merujuk pada keluarga kerajaan sementara Yordania.

7. Netherlands atau Belanda (Dahulu Holland)

Netherlands/ Foto: Unsplash.com/Thomas Bormans

Mulai Januari 2020 lalu, Holland secara resmi bergabung dengan Netherlands. Mereka mengubah nama ‘Holland’ yang selama ini telah melekat dan dikenal oleh masyarakat dunia, dengan menetapkan Netherlands sebagai satu-satunya sebutan internasional untuk Negara Kincir Angin tersebut.

Kedua nama tersebut, baik Holland ataupun Netherlands memiliki arti yang sama dalam bahasa Indonesia. Meskipun dalam bahasa Inggris memiliki arti kata yang berbeda.

Melalui perubahan nama yang baru tersebut, pemerintah Netherlands ingin negaranya dikenal sebagai negara yang terbuka, invertif dan inklusif. Selain itu, pemerintah juga menginginkan agar para wisatawan mancanegara dapat mengeksplor secara keseluruhan negara Netherlands karena selama ini para turis hanya terfokus di provinsi Holland saja.

8. Irlandia (Dahulu Irish Free State)

Irlandia/ Foto: Unsplash.com/Kristel Hayes

Salah satu alasan utama suatu negara merubah namanya karena ingin menghilangkan kenangan buruk dan kurang menyenangkan yang terjadi di negaranya pada masa lalu. Alasan itu juga yang membuat Irlandia melakukan hal tersebut.

Di tahun 1937, Irlandia secara resmi mengubah namanya dari ‘Irish Free State’ menjadi ‘Eire’ atau dalam bahasa Inggris disebut ‘Irlandia’. Hal itu dilakukan untuk menghapus seluruh ikatan dengan negara Inggris setelah berperang secara sengit selama 2 tahun.

9. Sri Lanka (Dahulu Ceylon)

Sri Lanka/ Foto: Unsplash.com/Hendrik Cornelissen

Sri Lanka telah dikenal dengan beberapa nama dari waktu ke waktu. Dari tahun 1815 sampai 1948, nama negara Ceylon terkenal berada di bawah pemerintahan Inggris. Ceylon sendiri berasal dari kata Ceilao yang berarti sebuah negara di bawah kekuasaan Portugis di Sri Lanka modern.

Perubahan nama Ceylon menjadi Sri Lanka sudah dilakukan sejak tahun 1972. Namun, nama Ceylon baru secara resmi dihapus pada era pemerintahan tahun 2011 lalu.

Perubahan nama Sri Lanka ini bertujuan untuk menghapus kesan dan melepaskan diri dari kolonialisme di masa lalu.

10. Czechia atau Ceko (Dahulu Czech Republic)

Czechia/ Foto: Unsplash.com/Arun Pushpam Raj

Pada tahun 2016 lalu, Republik Czech telah resmi mengubah nama negaranya menjadi Czechia atau Ceko. Perubahan nama tersebut diketahui untuk mempersingkat penyebutan nama negara mereka, serta lebih dikenal secara internasional.

Walaupun sebutan ini dibuat untuk mempersingkat, namun masih banyak negara yang belum familiar dengan nama Czechia. Nama baru tersebut diketahui masih kurang gaung jika dibandingkan dengan sebutan Republik Ceko.

Bahkan, Perdana Menteri Ceko, Andrej Babis menyampaikan ketidaksetujuannya atas perubahan nama ini.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(ria/ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *