Sedari dini, anak sebaiknya memahami masalah seks, gender, dan tubuhnya. Hal ini dimaksudkan agar mereka mawas diri terhadap tindakan pelecehan atau kekerasan seksual yang dewasa ini menargetkan anak-anak sebagai korbannya.
Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengedukasi seks pada anak. Simak, Beauties!
1. Menyebutkan Nama Alat Kelamin dengan Benar
Menyebutkan nama alat kelamin dengan benar/Foto: Pexels/Karolina Grabowska
Dilansir dari kinderkloud, saat membuka celana atau membantu membersihkan alat kelamin anak, gunakanlah nama yang benar. Misalnya, katakan “Mama bersihkan penismu dulu ya?”
Sebaiknya kamu tidak menggunakan kata kiasan, misalnya menggunakan kata ‘burung’, atau semacamnya untuk menggantikan kata penis. Orang tua juga disarankan untuk menggunakan nada suara yang normal, jangan menggunakan nada seksual yang menjijikkan atau memalukan.
2. Minta Izin Saat Akan Membuka Celana/Memegang Alat Kelamin Anak
Minta izin saat akan membuka celana anak/Foto: Pexels/William Fortunato
Sejak anakmu masih bayi, biasakan untuk meminta izin jika ingin mengganti popok, mengelap kemaluan, dan mengganti celananya. Hal ini untuk membiasakan dan memberi pemahaman pada anak bahwa alat kelaminnya adalah bagian dari privasinya, maka orang perlu meminta izin untuk membuka atau memegangnya.
3. Ajari Katakan ‘Tidak’ !
Ajari katakan tidak saat tidak nyaman/Foto: Pexels/Leeloothefirst
Keterampilan membela diri dengan mengatakan tidak ketika anak merasa tidak nyaman karena tubuhnya hendak disentuh orang lain juga bisa menjadi bagian dari pendidikan seks dini pada anak. Orang tua dapat mengajarkan hal ini dengan melakukan role play, menonton tayangan edukasi seks untuk anak, atau membaca buku terkait dalam situasi yang dirasa tepat.
4. Biarkan Anak Bereksplorasi dan Bertanya tentang Seks
Biarkan bereksplorasi dan bertanya tentang seksualitas/Foto: Pexels/cottonbro
Saat anak bertanya mengenai organ seksual, biarkan anak bertanya dan jawab dengan kalimat yang sederhana. Jangan menghindarinya atau menganggapnya sebagai hal tabu.
Ketika orang tua bersikap seolah-olah hal tersebut merupakan sesuatu yang dilarang dan tabu, hal ini justru akan memancing rasa penasaran. Anak juga bisa mencoba mencari jawaban selain orang tuanya. Jadilah tempat paling aman bagi anak untuk bertanya apa pun.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)
