Life

5 Fakta Menarik Medali Olimpiade Paris 2024, Benarkah Bukan Emas Murni?

×

5 Fakta Menarik Medali Olimpiade Paris 2024, Benarkah Bukan Emas Murni?

Sebarkan artikel ini


Salah satu momen yang paling dinanti para atlet Olimpiade Paris 2024 adalah ketika berhasil berdiri di atas podium dengan medali emas, perak, atau perunggu dikalungkan di leher. Wajah mereka pun berseri-seri dengan bangga jika lagu kebangsaan negaranya diputar melalui pengeras suara.

Pencapaian tersebut seperti membayar tuntas kerja keras mereka selama bertahun-tahun. Medali itu menjadi simbol kejayaan dan membuktikan bahwa mereka adalah yang terbaik sedunia di bidang yang mereka geluti.

Namun, tahukah kamu bahwa medali emas di Olimpiade Paris 2024 ternyata bukan seratus persen terbuat dari emas? Lantas bahan apa saja yang digunakan? Simak fakta-fakta menariknya berikut ini.

1. Bukan Emas Murni

Medali Emas Olimpiade Paris 2024/ Foto: olympics.com

Terlepas dari namanya, medali emas Olimpiade tidak sepenuhnya terbuat dari emas murni. Melansir Time, pada Olimpiade Tokyo 2021 lalu, medali emas sebagian besar terbuat dari perak murni, dengan lebih dari 6 gram lapisan emas. Medali perak terdiri dari perak murni. Medali perunggu terdiri dari sekitar 95% tembaga dan 5% seng.

Dilansir Time dari International Olympic Committe (IOC), medali untuk Olimpiade Tokyo terbuat dari logam yang diekstraksi dari barang elektronik konsumen daur ulang. Pada Olimpiade Musim Panas Rio de Janeiro 2016, medali perak dan perunggu yang dibuat untuk Olimpiade tersebut terdiri dari sekitar 30% bahan daur ulang.

Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024 tidak menjawab permintaan informasi tentang komposisi spesifik medali tahun ini.

Di sisi lain, sebagaimana dilansir dari situs Verify This, medali emas pada Olimpiade 1904 hingga 1908 terbuat dari solid gold, sedangkan Olimpiade mulai membuat medali emas dari silver dengan gold-plated sejak tahun 1912.


2. Menggunakan Potongan Logam Menara Eiffel

Medali Olimpiade Paris 2024/ Foto: olympics.com

Medali Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024 menjadi istimewa karena dipasangi dengan sepotong logam asli dari Menara Eiffel. Logam tersebut diambil dari gudang di Paris, yang menyimpan potongan Menara Eiffel yang disimpan selama proses pemeliharaan menara.

Logam asli Menara Eiffel dibentuk menjadi lempengan hexagon atau segi enam yang menggambarkan kontur daratan Prancis. Lalu, posisinya diletakkan di tengah dan dicetak dengan lambang Olimpiade Paris 2024.

3. Rancangan Desainer Perhiasan Mewah

Sisi Lain Medali Olimpiade Paris 2024/ Foto: x.com/LVMH

Menurut IOC, tradisi menghadiahkan medali emas, perak, dan perunggu dimulai pertama kali pada tahun 1904, ketika Olimpiade diadakan di St. Louis, Amerika Serikat. Sebelumnya di tahun 1896, hanya terdapat medali perak untuk juara pertama dan medali perunggu untuk juara kedua. Jauh mundur lagi ke era kuno, para pemenang diberi mahkota dari berbagai ranting pohon yang bernilai tinggi pada masanya, seperti zaitun, laurel, dan pinus.

Sejak tahun 1896, panitia penyelenggara kota tuan rumah bertanggungjawab untuk membuat desain medali. Itulah mengapa desain medali selalu bervariasi pada setiap edisi Olimpiade.




Medali Emas Olimpiade 2024
Sisi Lain Medali Olimpiade Paris 2024/ Foto: olympics.com 

Medali tahun ini dirancang oleh perusahaan LVMH Group, yakni Chaumet. Rumah perhiasan mewah tersebut telah melayani bangsawan Prancis sejak 1780.

Dengan dua sisi medali, Chaumet menampilkan satu sisi heksagonal yang dikelilingi cincin Olimpiade, dan di sisi menggambarkan kebangkitan Olimpiade di Yunani yang menampilkan Nike Sang Dewi Kemenangan. Sementara itu, tali biru digunakan untuk medali Olimpiade dan tali merah untuk medali Paralimpiade.

4. Perkiraan Harga Medali

Medali Olimpiade Paris 2024/ Foto: olympics.com

Oxford Economics memperkirakan nilai medali emas tahun ini sebesar £805 atau setara Rp16.3 juta, sedangkan perak adalah £419 atau Rp8.5 juta, dan perunggu £3,60 atau Rp73 ribu.

Namun, mengingat medali tahun ini menggunakan bahan logam asli dari Menara Eiffel dan dirancang oleh perusahaan LVMH Group, Chaumet, kemungkinan ada banyak nilai tambah di sana.

Menurut Forbes, jika medali benar-benar terbuat dari emas murni, harganya kira-kira £32.270 atau Rp654 juta. Medali emas murni terakhir kali diberikan pada tahun 1912 saat Olimpiade di Stockholm, Swedia.

5. Tradisi Gigit Medali

Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024/ Foto: x.com/CGTNSportsScene

Adapun tradisi gigit medali berasal dari kebiasaan pedagang pada zaman dulu. Ini adalah cara klasik untuk memverifikasi keasliannya.

Emas merupakan logam super lunak dan mudah dibentuk. Saking lunaknya, emas mudah rusak jika terkena tekanan ringan dan meninggalkan bekas gigitan.

Meskipun modern ini medali Olimpiade tidak lagi menggunakan emas murni seratus persen, banyak atlet masih mempertahankan pose gigit medali. Pose ini terlihat estetik dan menarik di depan kamera.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(dmh/dmh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *