Life

5 Stigma yang Masih Harus Dihadapi Perempuan

×

5 Stigma yang Masih Harus Dihadapi Perempuan

Sebarkan artikel ini


Saat ini, kesetaraan antara pria dan perempuan sudah jauh berbeda dengan kondisi di zaman dahulu kala. Namun, tidak bisa dipungkiri pula jika masih ada beberapa stigma yang melekat terhadap perempuan. Dari banyaknya stigma, setidaknya ada lima stigma yang seharusnya tidak lagi ada.

Dilansir dari Global News, berikut adalah beberapa stigma yang masih harus dihadapi oleh perempuan.

Stigma di Tempat Kerja

5 Stigma yang Masih Harus Dihadapi Perempuan/Foto: Pexels/Yan Krukau

Bias gender masih menjadi penyebab utama kesenjangan upah yang tidak adil di tempat kerja. Meskipun melakukan pekerjaan yang sama, perempuan masih mendapat bayaran lebih rendah dibandingkan pria, khususnya perempuan kulit hitam, penduduk asli, dan orang-orang berwarna lainnya yang juga terdampak secara serius.

Bahkan, survei menunjukkan bahwa perempuan kulit hitam yang bekerja penuh waktu hanya mendapatkan bayaran sekitar 35 persen lebih rendah dari pria non-penduduk asli.

Stigma Perempuan Marah

5 Stigma yang Masih Harus Dihadapi Perempuan/Foto: Pexels/Liza Summer

Perempuan yang tegas sering dianggap sebagai perempuan yang penuh dengan amarah dan akan mendapatkan penghakiman yang lebih keras. Hal ini terjadi seperti yang dialami oleh Michelle Obama saat kampanye presiden suaminya. Kritik terhadapnya sering kali berkaitan dengan penampilan fisiknya dan tuduhan bahwa dia merendahkan suaminya hanya karena keberanian dan ketegasannya.

Stigma Menyusui
Menyusui/Foto: freepik/senivpetro

Ilustrasi/Foto: freepik/senivpetro

Perempuan sering kali mendapatkan penilaian yang berbeda atas keputusannya dalam memilih untuk menyusui anak atau tidak. Sebagai contoh, ibu yang menyusui di tempat umum sering kali mendapat pandangan aneh dan komentar yang merendahkan, sementara yang memilih tidak menyusui juga sering dikecam.

Stigma Umum Gender

5 Stigma yang Masih Harus Dihadapi Perempuan/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Anak perempuan sering kali dipuji atas penampilan mereka daripada keberanian atau kecerdasan mereka. Anak perempuan juga sering merasa sulit untuk berbicara karena perasaan tidak nyaman akibat gender mereka, yang berpotensi menghambat potensi dan ide-ide brilian yang bisa mereka sumbangkan.

Stigma Usia

5 Stigma yang Masih Harus Dihadapi Perempuan/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Perempuan yang berada di usia tua sering dianggap tidak relevan dalam masyarakat. Padahal, dengan bertambahnya usia, mereka memiliki pengalaman, kebijaksanaan, dan kesuksesan yang berharga.

Namun, mereka sering kali merasa tidak dihargai dan bahkan diabaikan. Hal ini menciptakan lingkungan yang tidak nyaman dan merugikan bagi mereka yang sebenarnya memiliki banyak kontribusi positif yang bisa diberikan.

Dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif, penting bagi kita untuk terus mengatasi stigma-stigma yang masih menghalangi kemajuan perempuan. Melalui kesadaran, pendidikan, dan tindakan nyata, kita dapat memperbaiki perlakuan yang tidak adil dan memberikan ruang bagi semua orang tanpa memandang gender.

Dengan terus berjuang bersama, kita bisa menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *