Life

Haru, Miliuner Dermawan Ini Sumbangkan Seluruh Hartanya Usai Divonis Kanker! Ini Kisahnya

×

Haru, Miliuner Dermawan Ini Sumbangkan Seluruh Hartanya Usai Divonis Kanker! Ini Kisahnya

Sebarkan artikel ini


Beauties, ketika kamu diberi harta yang berlimpah, hal apa yang akan kamu lakukan? Sebagian orang mungkin akan menggunakannya untuk memenuhi kebutuhannya hingga berfoya-foya. Namun, tak sedikit pula yang menggunakan kekayaannya untuk bersedekah dan membantu orang-orang yang membutuhkan.

Hal itulah yang dilakukan oleh seorang pria dermawan bernama Ali Banat. Menjadi sumber inspirasi, Ali Banat adalah seorang pengusaha sukses asal Sydney, Australia. Ia memperoleh memperoleh kekayaan dari perusahaan keamanan dan elektronik.

Melalui media sosial, pria kelahiran tahun 1982 itu kerap menunjukkan kehidupan mewahnya. Namun, hidupnya berubah 180 derajat ketika dokter memberitahu Ali bahwa ia menderita kanker pada 2015. Dokter menyebut hidup Ali tinggal tujuh bulan lagi.

Tidak larut dalam kesedihan, Ali Banat menyebut penyakit yang dideritanya sebagai sebuah ‘hadiah’. Divonis kanker dipandangnya sebagai kesempatan untuk mengubah gaya hidupnya.

Hidup Berubah Drastis Usai Divonis Kanker
Ali Banat Miliarder Islam dari Australia

Kisah Ali Banat, Miliuner yang Sumbangkan Seluruh Hartanya Usai Divonis Kanker/Foto: dok. MATW Project

Sebelum divonis kanker, Ali Banat menjalankan gaya hidup mewah. Dilansir dari detikFinance, Ali adalah kolektor mobil, jam tangan, sepatu, topi, dan kacamata mahal. Ia punya mobil sport seharga 600 ribu USD atau sekitar Rp8,7 miliar dan gelang 60 ribu USD atau sekitar Rp870 juta.

Usai divonis menderita kanker dan hanya punya waktu tujuh bulan untuk bertahan hidup, Ali mengubah hidupnya secara drastis. Ali menyumbangkan seluruh harta dan mendedikasikan hidupnya bagi kaum miskin di Afrika.

“Ini hadiah karena Allah memberi kesempatan bagi saya untuk berubah,” ucap Ali Banar sembari menahan air mata saat menyampaikan jawaban ini melalui video yang diunggah ke YouTube, seperti dikutip dari BBC.

Kanker yang dideritanya membuka matanya atas banyak hal di dunia ini. Ia menyadari besarnya karunia ia terima, seperti menghirup udara secara gratis, sesuatu yang tak terlintas di benaknya selama ini.

“Begitu tahu saya terkena kanker, saya melepas koleksi mobil, jam tangan, bahkan pakaian. Saya bawa semua pakaian saya dan saya serahkan ke orang-orang yang memerlukan ketika saya bepergian ke luar negeri,” kata Banat.

Mendedikasikan Hidupnya untuk Beramal
Ali Banat Miliarder Islam dari Australia

Kisah Ali Banat, Miliuner yang Sumbangkan Seluruh Hartanya Usai Divonis Kanker/Foto: dok. MATW Project

Saat Ali jatuh sakit, ia menyadari bahwa seluruh harta miliknya tak berarti apa-apa. Ali memutuskan untuk menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengumpulkan dana bagi umat Muslim yang miskin. Ali Banat diperkirakan berhasil mengumpulkan dana sekitar US$2,1 juta (sekitar Rp29 miliar).

Dia mengesampingkan mobil-mobil mewahnya, jam tangan serta mendistribusikan pakaian bagi kaum miskin.

“Saya ingin meninggalkan dunia tanpa satu pun harta benda,” katanya.

Ia mengatakan tak lagi punya keinginan untuk mengejar kenikmatan dunia.

“Ketika seseorang mengatakan kepada Anda bahwa Anda sakit dan hanya punya waktu beberapa bulan untuk bertahan, mengejar kesenangan dunia akan menjadi prioritas yang paling akhir,” jelas Ali.


Dirikan Yayasan Amal
Ali Banat Miliarder Islam dari Australia

Kisah Ali Banat, Miliuner yang Sumbangkan Seluruh Hartanya Usai Divonis Kanker/Foto: dok. MATW Project

Pada Oktober 2015, Ali Banat mendirikan yayasan amal “Muslim Around the World” (MATW).  Organisasi tersebut membantu kaum muslim yang kurang beruntung di sejumlah negara seperti Togo, Ghana, dan Burkina Faso.

Dilansir situs berita The Sun, Ali Banat pun menjelajahi negara-negara Afrika itu selama dua pekan, bertemu anak-anak setempat dan merasakan kemiskinan yang mereka alami.

Yayasan WATW membangun mesjid, pusat medis dan sekolah di Afrika. Donasi terhadap yayasan itu lewat GoFundMe mencapai hampir satu juta poundsterling (Rp18,5 miliar).

“Bagi saya lebih utama membuat seorang anak di Afrika tersenyum bahagia daripada memiliki mobil mewah seharga miliaran,” katanya.

Tak seperti perkiraan dokter, setelah menyumbangkan seluruh harta dan mendedikasikan hidupnya bagi kaum miskin di Afrika, Ali tetap hidup hingga tiga tahun kemudian. Ali Banat wafat pada 29 Mei 2018 dalam usia 32 tahun.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(naq/naq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *