Bagi pecinta kucing, tentu perlu mengetahui perbedaan kucing Persia dan Anggora. Apalagi, dua jenis ras kucing ini banyak dipelihara. Dengan mengetahuinya secara jelas, hal ini akan membantumu untuk memilih jenis kucing mana yang akan kamu pelihara dan cara merawatnya.
Dilansir dari Animal Wised, berikut beberapa perbedaan antara kucing Persia dan Anggora.
1. Perbedaan Fisik Kucing Persia dan Anggora
Ilustrasi kucing Persia/Foto: Unsplash.com/Reba Spike
Terdapat ciri-ciri fisik yang membedakan antara kucing Persia dan Anggora sebagaimana berikut.
- Hidung: Mungkin perbedaan paling kentara antara kucing Persia dengan kucing Anggora adalah pada hidungnya. Beberapa kucing Persia menderita tipe peke yang disebabkan oleh brachycephaly, suatu kondisi dimana hidung terjepit dan hidungnya memiliki palet lembut yang memanjang. Sementara, kucing Anggora tidak menderita brachycephaly.
- Saluran air mata: Karena moncong kucing brachycephalic yang mendatar, saluran air mata mereka sering mengeluarkan cairan secara terus-menerus (suatu kondisi yang dikenal sebagai epifora). Jadi, jika kucing memiliki noda air mata di sekitar matanya, kemungkinan besar kucing tersebut adalah kucing Persia. Namun, jika kucing Anggora mengalami hal tersebut, mungkin ia mengalami infeksi mata.
- Kepala: Tengkorak kucing Persia lebih bulat dibandingkan dengan penampilan berbentuk almond yang dimiliki kucing Anggora.
- Telinga: Kucing Persia dikenal dengan telinganya yang kecil dan bulat, sedangkan kucing Anggora memiliki telinga yang lebih panjang dan lancip.
- Bulu: Meskipun kucing Persia dan Anggora memiliki beragam warna dan pola bulu, kucing Anggora umumnya berwarna putih.
- Ukuran: Walaupun kedua ras ini memiliki spesimen yang relatif kecil, kucing Persia umumnya lebih besar daripada kucing Anggora. Kucing Anggora jarang sekali mencapai berat 6 kg. Panjangnya juga lebih pendek.
- Bentuk tubuh: Kucing Persia lebih kekar dibandingkan kucing Anggora dengan tubuh lebih memanjang dan ramping, meskipun cukup berotot.
2. Perbedaan Karakter Kucing Persia dan Angora
Ilustrasi kucing Anggora/Foto: Unsplash.com/larissa dupont
Selain perbedaan fisik, kamu juga dapat membedakan antara kucing Persia dan Anggora dengan melihat perbedaan perilaku mereka. Berikut hal-hal yang menonjol di antara keduanya.
Kemampuan bersosialisasi: Kucing Persia umumnya dianggap lebih mandiri, sedangkan kucing Anggora lebih menerima hidup berdampingan dengan manusia. Namun, bukan berarti kucing Anggora antusias menunjukkan kasih sayang.
Faktanya, kucing Anggora biasanya tidak menerima terlalu banyak interaksi fisik. Kucing Anggora lebih cenderung menyapa saat kita sampai di rumah, dan lebih banyak berinteraksi dengan banyak orang.
Tentu saja, kucing Persia juga menginginkan interaksi. Meski terkadang masam, kucing Persia bisa menjadi sangat penyayang jika mereka menginginkannya. Hal terbaik memang membiarkan kucing Persia mencari kasih sayang, daripada mencoba memaksa mereka berinteraksi.
Aktivitas: Kucing Persia cenderung tenang dan tidak terlalu aktif, lebih menyukai ketenangan sofa empuk daripada hiruk-pikuk sesi permainan. Sementara hal ini, lebih mudah diterima oleh kucing Anggora yang jauh lebih ceria. Akibat kurangnya aktivitas, maka berat badan kucing Persia perlu dikontrol dengan cermat.
Perilaku dengan anak-anak: Kucing Persia cenderung tidak menoleransi kehadiran anak-anak, terutama jika mereka tidak menghargai ruang dan kebutuhannya akan ketenangan. Sementara kucing Anggora, lebih bisa menerima hidup bersama anak kecil.
Hidup dengan hewan lain: Hubungan ini akan lebih mudah bagi kucing Anggora, sedangkan kucing Persia cenderung tidak menoleransi gangguan dalam kebiasaannya.
3. Segi Kesehatan
Ilustrasi kucing Persia/Foto: Unsplash.com/Reba Spike
Jika dilihat dari segi kesehatan, kucing Persia cenderung lebih banyak menderita penyakit. Beberapa diantaranya terkait dengan brachycephaly. Hal ini karena kumpulan gen yang terbatas cenderung mewariskan penyakit keturunan. Salah satu penyakit pada kucing Persia adalah penyakit ginjal polikistik.
Penyakit ini menyebabkan kista pada ginjal yang menguras fungsinya. Pada akhirnya, penyakit ini akan menyebabkan gagal ginjal, meskipun penyakit ini dapat diperlambat melalui penanganan.
Selain itu, kucing Persia juga dapat menderita masalah pernapasan karena moncongnya yang rata (hal ini tidak umum terjadi pada kucing Persia tradisional). Hal ini menyebabkan peningkatan kemungkinan terkena infeksi saluran pernafasan.
Sementara itu, brachycephaly juga dikaitkan dengan masalah jantung. Ditambah dengan kurangnya olahraga, secara umum kucing Persia lebih rentan mengalami gangguan kesehatan dibandingkan kucing Anggora.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)