Life

Siswi SMA di Medan Tak Naik Kelas Diduga Usai Laporkan Kepsek Lakukan Pungli

×

Siswi SMA di Medan Tak Naik Kelas Diduga Usai Laporkan Kepsek Lakukan Pungli

Sebarkan artikel ini


Heboh di media sosial seorang siswi SMA di Medan disebut tidak naik kelas, diduga karena melaporkan kepala sekolah melakukan pungutan liar atau pungli. Dari cuplikan video yang beredar, terlihat ayah dari siswi tersebut protes lantaran anaknya tidak naik kelas.

Diketahui siswi tersebut bersekolah di SMA Negeri 8 Medan. Ayah dari siswi tersebut mengatakan pihak sekolah membuat keputusan tersebut karena sang anak disebut sering tidak hadir ke sekolah.

“Alasannya karena absen,” ungkap ayah dari siswi.

Ia juga mengatakan bahwa anaknya adalah siswi berprestasi dan memiliki nilai yang cukup bagus. Ia tidak yakin anaknya tidak naik kelas karena perihal absen. Pria itu menduga anaknya tidak naik kelas karena dirinya pernah melaporkan kepala sekolah atas dugaan korupsi dan pungli.

“Karena saya melaporkan kepala sekolah kasus korupsi dan pungutan liar,” ucap pria itu.


Dinas Pendidikan Sumut Buka Suara
Skotlandia jadi negara pertama gratiskan pembalut

Ilustrasi/Foto: Pexels/Pixabay

Dilansir dari detikcom, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara (Sumut) turun tangan terkait persoalan ini. Disdik akan mengecek sistem yang digunakan sekolah sehingga ada siswi yang tinggal kelas.

“Saya baru dapat informasi sore perihal adanya siswa tinggal kelas diduga karena orang tua melaporkan beliau. Memang benar ada laporan orang tua siswa, namun apakah karena itu perlu kita kroscek kebenarannya,” kata Kabid SMA Disdik Sumut, Basir Hasibuan, Sabtu (22/6).

Basir menyebut pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait persoalan ini. Dia berjanji, jika terbukti ada pelanggaran terkait persoalan ini akan ditindak.

“Pastinya kita akan panggil yang bersangkutan. Jika ada kaitannya dengan laporan orang tua siswa dan bukan objektif, pastinya ada yang dilanggar. Kita akan rekomendasikan untuk dievaluasi oleh Bapak Kepala Dinas. Namun jika murni karena ada kriteria kenaikan kelas yang tidak terpenuhi, harus kita hormati,” jelasnya.


Pernyataan Pihak Sekolah
Keterangan pers SMAN 8 Medan soal siswi tak naik kelas diduga karena laporan soal pungli. (Istimewa)

Keterangan pers SMAN 8 Medan soal siswi tak naik kelas diduga karena laporan soal pungli/Dok. Istimewa

Menanggapi protes orangtua siswi tersebut, pihak sekolah buka suara. Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 8 Medan Rosmaida Asianna Purba membantah jika pihaknya tidak menaikkan siswi tersebut gegara orang tua siswi melaporkan kasus pungutan liar (pungli) di sekolah. Siswi tersebut tidak dinaikkan dikarenakan kerap tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

“Hasil rapat dengan Dewan Guru memutuskan terjaring (tinggal kelas) karena salah satu dari poin kriteria itu anak ini terjaring karena ketidakhadiran tanpa keterangan selama 34 hari,” kata Rosmaida Asianna Purba, Senin (24/6), dilansir dari detikcom.

“Kebetulan memang kalau di semester 1 anak ini absensinya itu sesuai rapor ya. Di semester 1 anak ini 11 hari tanpa keterangan, 5 hari sakit, izinnya 4 hari. Jadi di semester 1 tanpa keterangan 11 hari, jumlah seluruhnya 20 hari. Di semester 2 anak ini sakit 6 hari, izin 3 hari, tanpa keterangan 23 hari. Jadi seluruhnya untuk di semester 2 ini seluruhnya adalah 32 hari,” imbuhnya.

Rosmaida mengatakan bahwa siswi tersebut sering tidak masuk sekolah sejak Februari 2024. Dia sendiri dilaporkan melakukan pungli pada Februari.

“Jadi anak ini saya lihat dari absensinya guru BK-nya itu mulai banyak absennya di Februari dan kebetulan saya itu dilaporkan mulai Februari,” ucapnya.

Menurut penuturan Rosmaida, ia sempat mengundang orangtua siswi itu sebanyak 4 kali untuk membahas perkara anaknya yang sering tidak masuk sekolah. Namun, orangtua siswi tidak hadir.

Hingga saat ini, Rosmaida mengaku belum dipanggil Dinas Pendidikan Sumut terkait hal ini. Rosmaida mengaku akan menunggu arahan dari dinas pendidikan, namun dia enggan mengubah keputusan terkait tidak naik kelasnya siswi tersebut.

“Kalau ada masukan anak ini lebih baik kenapa tidak, tapi tidak mengubah ketentuan daripada sekolah karena itu menjaga integritas kami, kami lihat nanti perintah dari pimpinan gimana,” jelasnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(naq/naq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *