Life

Menjelajahi Monowi, Kota Terkecil di Amerika Serikat yang Hanya Dihuni Satu Orang

×

Menjelajahi Monowi, Kota Terkecil di Amerika Serikat yang Hanya Dihuni Satu Orang

Sebarkan artikel ini


Beauties pernah membayangkan bagaimana rasanya menjadi satu-satunya orang yang tinggal di sebuah kota? Sebagian besar orang pasti akan menganggap hal ini sebagai ide buruk karena bayangan rasa takut pada berbagai macam hal. Namun faktanya, hal ini benar-benar terjadi di sebuah kota bernama Monowi yang ada di Amerika Serikat.

Melansir laman Eater, Monowi adalah salah satu kawasan kecil di Boyd County, Nebraska. yang bisa dibilang sangat unik. Kota kecil ini menjadi sangat populer lantaran hanya dihuni oleh satu orang perempuan bernama Elsie Eiler.

Penasaran? Yuk, kita jelajahi Monowi dan mengenal satu-satunya penghuni di sana!

Salah Satu Kota Terkecil di Amerika Serikat




Monowi/Foto: Facebook Knox County Sheriff's Office
Monowi/Foto: Facebook Knox County Sheriff’s Office

Secara geografis, Monowi terletak ada di tengah-tengah dataran Amerika Serikat, kurang lebih 6,5 kilometer dari Dakota Selatan namun minimarket Walmart terdekat jaraknya mencapai hampir 97 kilometer. Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, kawasan ini memiliki luas total 0,54 kilometer persegi, yang seluruhnya berupa daratan.

Wilayah Boyd County sendiri memiliki luas sekitar 861 kilometer persegi dengan total penghuni hanya sekitar 2.000 orang. Menariknya, tiga kota yang ada di sini memiliki populasi kurang dari 10 orang. Dalam hal ini, Monowi dikenal sebagai satu-satunya kota kecil di Amerika Serikat, khususnya Boyd County, yang hanya dihuni satu penduduk.

Sejarah Singkat Monowi

Monowi/Foto: Flickr

Monowi didirikan pada tahun 1902 sebagai kota pertanian, peternakan, dan jalur kereta api Elkhorn. Dalam bahasa penduduk asli Amerika, “monowi” berarti bunga, dan lokasi ini dinamakan demikian karena banyaknya bunga liar yang tumbuh di sepanjang wilayah ini.

Tidak selalu menjadi kota yang sepi, populasinya sempat memuncak pada tahun 1930-an dengan kurang lebih 150 penduduk. Pada masa kejayaannya, Monowi memiliki berbagai fasilitas lengkap seperti elevator biji-bijian, sekolah, kantor pos, gereja, bahkan penjara.

Sayangnya, setelah Perang Dunia II berakhir, kondisi mulai berubah. Aspek pertanian mulai memburuk sehingga ekonomi makin melemah. Ditambah lagi, modernisasi pertanian dan penutupan jalur kereta api pada tahun 1978 mempercepat penurunan populasi kota ini.

Banyak penduduk yang kemudian meninggalkan Monowi karena alasan menjadi pekerjaan. Bahkan, gereja di sini terakhir kali beroperasi pada tahun 1960, untuk pemakaman ayah Elsie Eiler, dan sekarang dibiarkan terbengkalai.

Tahun 1970-an, kota ini akhirnya hanya dihuni oleh empat orang, yaitu pasangan suami istri bernama Rudy dan Elsie Eiler beserta kedua anak mereka. Namun kemudian kedua anak Rudy dan Elsie memutuskan pindah dari Monowi untuk mencari pekerjaan. Saat Rudy kemudian meninggal dunia pada tahun 2004, Elsie tetap bertahan dan menjadi satu-satunya penghuni di kota tersebut.


Elsie Eiler Menjadi Satu-Satunya Penduduk di Monowi

Elsie Eiler/Foto: X.com/fredmknapp

Lokasi ini memang tidak menarik bagi sebagian besar warga Amerika, karena terbilang jauh dari “peradaban”. Namun, meski hanya dihuni satu orang, yaitu Elsie Eiler, Monowi tetap menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan.

Melansir News Channel Nebraska Northeast, Elsie yang saat ini sudah berusia 90 tahun, berperan sebagai Wali Kota Monowi yang selalu terpilih tanpa saingan. Dia sendiri yang mengurus semua administrasi kota, mulai dari mengajukan permohonan izin hingga mengurus perbaikan jalan.

Monowi Tavern Jadi Satu-Satunya Bisnis




Elsie Eiler di Monowi Tavern/Foto: Will Francome/BBC Travel via DetikTravel
Elsie Eiler di Monowi Tavern/Foto: Will Francome/BBC Travel via DetikTravel

Elsie Eiler juga mengelola Monowi Tavern, bar yang merupakan satu-satunya bisnis di kota ini. Monowi Tavern sendiri adalah pusat kehidupan di Monowi. Untuk mengelolanya, Elsie bekerja dari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 9 pagi hingga pelanggan terakhir pulang, biasanya sekitar 12 hingga 14 jam kemudian. Monowi Tavern sendiri menawarkan makanan dan minuman sederhana dengan harga yang nyaris tidak berubah selama puluhan tahun.

Ia hanya mulai mengambil hari libur pada hari Senin sejak didiagnosis dengan kanker kolon pada tahun 2011. Pada hari libur, Elsie menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasi di rumah.

Meskipun tinggal seorang diri, Elsie Eiler tidak merasa kesepian. Banyak pelanggan datang dari kota-kota di sekitar Monowi, termasuk pekerja konstruksi, petugas pemadam kebakaran, dan polisi yang mampir setiap minggu untuk memeriksa keadaannya dan berbagi cerita. Monowi Tavern juga menjadi tempat berkumpulnya warga lokal untuk bermain kartu pada malam Minggu selama musim dingin.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(naq/naq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *