Life

Kisah Perjuangan Zeng Zhiying, Atlet Tenis Meja yang Debut di Olimpiade Paris 2024 pada Usia 58 Tahun

×

Kisah Perjuangan Zeng Zhiying, Atlet Tenis Meja yang Debut di Olimpiade Paris 2024 pada Usia 58 Tahun

Sebarkan artikel ini


Olimpiade Paris 2024 menjadi salah satu ajang kompetisi olahraga yang tengah menjadi sorotan. Acara tersebut telah melaksanakan prosesi pembukaan pada Jumat, (26/7) lalu di Sungai Seine, Paris, Prancis.

Olimpiade Paris 2024 sendiri dimeriahkan oleh ribuan atlet dari berbagai negara dan cabang olahraga yang turut berpartisipasi, Beauties.

Di antara banyaknya atlet tersebut, ada seorang atlet tenis meja yang berhasil menarik perhatian. Ia adalah Zeng Zhiying, perempuan asal China yang akhirnya bisa debut di Olimpiade Paris 2024 pada usia 58 tahun untuk mewakili Chile.

Memiliki perjuangan yang inspiratif, simak kisah Zeng Zhiying berikut ini, yuk!



Mengenal Sosok Zeng Zhiying
SANTIAGO, CHILE - OCTOBER 31: Zhiying Zeng of Team Chile plays against Lily Ann Zhang of Team United States in the round of 16 Women's Singles Table Tennis match at Centro de Entrenamiento Olímpico on Day 11 of Santiago 2023 Pan Am Games on October 31, 2023 in Santiago, Chile. (Photo by Ezra Shaw/Getty Images)

Zeng Zhiying/ Foto: Getty Images/Ezra Shaw

Zeng Zhiying lahir di China dan merupakan putri dari seorang pelatih tenis meja lokal. Saat masih anak-anak, Zeng Zhiying terbiasa mengikuti sang ibu ke sesi pelatihan tenis meja nasional, Beauties.

Hingga usianya 9 tahun, Zeng Zhiying pun mendapat pelatihan tenis meja dari sang ibu. Ia pun mengikuti banyak turnamen regional, kemudian menjadi juara nasional junior.

Melansir dari Hindustan Times, pada usia 16 tahun, Zeng Zhiying menjadi bagian dari tim nasional China. Namun, mimpinya untuk bermain di panggung Olimpiade tidak dapat terwujud setelah ia mengumumkan pensiun dini dari olahraga tersebut karena perubahan peraturan yang mengungkap kelemahannya.

“Aturan dua warna” yang diberlakukan sebelum Olimpiade Seoul 1988 berarti bahwa kedua sisi dayung tidak boleh berwarna hitam lagi, warnanya harus berbeda.

Hal ini sangat menantang bagi Zeng Zhiying, yang sering memutar dayung untuk membingungkan lawannya. Warna yang berbeda berarti ia tidak lagi bisa ditebak.

“Begitu banyak pemain di China yang mempunyai impian [untuk mewakili negaranya] karena hal itu sangat sulit untuk dicapai. Perubahan peraturan sangat mempengaruhi permainan saya,” ujarnya kepada CNN. “Saat itulah saya mengalami keterpurukan besar dan keluar dari timnas. ”

Kehidupan Zeng Zhiying mulai berubah saat ia meninggalkan China pada tahun 1989 dan pindah ke Chili untuk mengajar tenis meja kepada atlet-atlet muda di sana.

Setelahnya, Zeng Zhiying pun menikah dan pindah ke Iquique, Chili Utara, kota lain di mana kehadiran orang Tionghoa tidak mungkin terjadi pada saat itu.

Titik Balik Karier Tenis Meja hingga Debut di Olimpiade Paris 2024
Ilustrasi tenis meja

Ilustrasi tenis meja/ Foto: pexels.com/Sascha Düser

Melansir dari The Washington Post, Zeng Zhiying pensiun dari tenis meja cukup lama untuk memiliki lebih banyak waktu mengabdi pada bisnis yang ia buka dan akhirnya memulai sebuah keluarga. Mimpinya untuk menjadi atlet profesional pun kembali muncul di masa pandemi dan mulai kembali berlatih tenis meja.

Kini di usianya yang ke-58 tahun, Zeng Zhiying akhirnya memulai debut di olimpiade Paris 2024 mewakili Chili dengan nama barunya, Tania Zeng. Hal tersebut berkat prestasinya dan dirinya yang mulai dikenal di Chili setelah memenangkan medali perunggu di Pan American Games di Santiago tahun lalu.

“Saya tidak pernah membayangkan (bisa hadir di Olimpiade) karena saya melakukannya untuk hiburan, untuk berolahraga,” ujarnya dalam wawancara dengan The Associated Press di pusat pelatihan Olimpiade di negara tersebut.

“Saya mendapatkan kepercayaan diri dengan banyak bermain. Karena saya selalu menang, saya semakin suka bermain.”

Saat ini, Zeng Zhiying atau Tania Zeng menduduki peringkat 151 pemain tenis meja. Ia juga menjadi bagian dari tim nasional Chili, mengalahkan petenis Dominika Eva Peña Brito dalam debutnya di turnamen tenis meja tunggal putri di Pan American Games.

Meskipun kalah dari pemain Amerika Lily Ann Zhang di babak berikutnya, tetapi ia masih berhasil meraih perunggu di kompetisi beregu.

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(sim/sim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *