Ada banyak keyakinan yang muncul di dalam masyarakat kita. Namun, kamu tetap perlu waspada, Beauties, karena ada beberapa anggapan yang sebenarnya berbahaya, tapi secara tidak sengaja telah dinormalisasi dalam masyarakat kita.
Mungkin kamu sempat bertanya-tanya apakah beberapa hal yang selama ini kamu percayai adalah hal yang benar-benar sehat atau justru merupakan keyakinan merusak yang telah tertanam dalam kesadaran kamu?
Untuk menghindari kebingungan tersebut, berikut 5 anggapan yang sebenarnya ‘beracun’, tapi sudah dinormalisasi dalam masyarakat seperti yang telah dilansir dari Ideapod.
1. Kesuksesan Diukur dari Kekayaan dan Status
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/user15285612
|
Tanpa sadar, kita telah diajari sejak kecil bahwa kesuksesan diukur dari kekayaan dan status. Ini merupakan salah satu bentuk keyakinan beracun, di mana keyakinan ini meniadakan pentingnya kepuasan pribadi, kesehatan emosional, dan kegembiraan hidup yang sederhana.
Hal ini menciptakan keyakinan dalam masyarakat di mana kesuksesan diukur berdasarkan pencapaian materialistis, bukan kekayaan karakter atau kebaikan hati seseorang. Mendefinisikan ulang kesuksesan dengan istilah kamu sendiri bisa menjadi langkah pertama untuk membebaskan diri dari keyakinan masyarakat yang beracun ini.
2. Rentan adalah Tanda Kelemahan
Ragam kebiasaan beracun yang telah dinormalisasi dalam masyarakat/Foto: Freepik.com/Dragana_Gordic
Dalam masyarakat, menunjukkan emosi terutama yang terkait dengan rasa sakit atau perjuangan dianggap sebagai tanda kelemahan. Kita diajari untuk tetap menjadi kuat dan dilarang membiarkan orang lain melihat kita menangis.
Keyakinan beracun ini melemahkan kekuatan kerentanan dan kekuatan yang diperlukan untuk mengekspresikan emosi kita secara terbuka. Hal ini meniadakan fakta bahwa kita adalah manusia, bukan robot dan bahwa mengalami berbagai emosi adalah bagian alami dari keberadaan kita.
Menantang norma sosial yang beracun ini bisa menjadi hal yang transformatif dalam membina hubungan yang lebih dalam dengan orang lain dan membangun kesadaran diri yang lebih besar.
3. Menjadi Sibuk adalah Hal yang Baik
Ragam kebiasaan beracun yang telah dinormalisasi dalam masyarakat/Foto: Freepik.com/wayhomestudio
Dalam masyarakat yang serba cepat dan didorong oleh produktivitas, kita sering mengagung-agungkan kesibukan. Kita menjadikan jadwal kita yang padat sebagai tanda kehormatan dan menyamakan waktu luang dengan kemalasan.
Keyakinan beracun ini mengabaikan pentingnya istirahat dan perawatan diri serta perannya dalam menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Jika kamu terjebak dalam kebiasaan beracun ini, ingatlah bahwa tidak apa-apa untuk sedikit menikmati waktu dengan lebih santai.
4. Kesempurnaan Bisa Dicapai
Ragam kebiasaan beracun yang telah dinormalisasi dalam masyarakat/Foto: Freepik.com/wayhomestudio
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kesempurnaan, standar tinggi yang sebenarnya tidak perlu kita perjuangkan ini mengabaikan keindahan kekurangan kita dan pelajaran yang kita dapatkan dari kegagalan kita.
Jika kamu mendapati diri sedang berjuang untuk mencapai cita-cita kesempurnaan yang tidak bisa dicapai, luangkan waktu sejenak untuk merenung. Rangkul ketidaksempurnaan kamu sebagai aspek unik dari diri kamu.
5. Kegagalan Tidak Bisa Diterima
Ragam kebiasaan beracun yang telah dinormalisasi dalam masyarakat/Foto: Freepik.com/diana.grytsku
Dalam banyak aspek kehidupan, kita diajarkan bahwa kegagalan adalah sesuatu yang tidak bisa diterima. Kita dilatih untuk melihatnya sebagai kekalahan telak, sebuah tanda ketidakmampuan yang bisa membuat kita merasa malu.
Keyakinan beracun ini menepis kenyataan bahwa kegagalan adalah bagian alami dari kehidupan, seorang guru yang sangat berharga yang memberi kita peluang unik untuk tumbuh dan belajar. Anggaplah setiap kegagalan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan serta kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Itulah beberapa keyakinan beracun yang telah dinormalisasi dalam masyarakat. Setelah mengetahui beberapa contoh keyakinan beracun yang ada di dalam masyarakat kita, diharapkan kamu bisa lebih menerima diri kamu apa adanya dan belajar untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi, Beauties.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)