Media sosial merupakan suatu produk perkembangan zaman di ranah digital sehingga jelas memberikan banyak manfaat bagi penggunanya. Sekalipun begitu, bagaikan pisau bermata dua, media sosial juga bisa membawa masalah tersendiri.
Kamu tentu masih ingat dengan kasus yang sempat hangat beberapa waktu lalu ketika seorang karyawan yang dipecat dari tempat kerjanya karena kontennya yang menertawakan seorang ibu-ibu viral di media sosial.
Kesalahan fatal saat bermedia sosial menjadi salah satu hal yang membuat kegiatan bermedia sosial malah justru menjadi bumerang bagi reputasi seseorang. Dilansir dari Openr, inilah beberapa kesalahan yang merusak reputasi yang bisa terjadi saat bermedia sosial!
Posting Foto, Video, dan Komentar Negatif
Ilustrasi/Foto: Unsplash/NordWood Themes
|
Internet dan media sosial adalah produk perkembangan zaman dan digital yang tak bisa dimungkiri memberikan dampak negatif yang sama besar dengan dampak positifnya. Salah satu dampak negatifnya adalah kebebasan berekspresi di media sosial yang kelewatan batas.
Kebebasan tanpa batas itu membuat banyak orang yang terkadang lalai dalam memfilter konten yang dibagikannya. Akibatnya, tak jarang kita melihat postingan konten berupa foto dan video beserta caption yang sifatnya negatif.
Selain konten berupa foto dan video yang diunggah sendiri ke media sosial pribadi, komentar negatif yang disuarakan dalam postingan milik orang lain juga sudah jelas bisa merusak reputasi seseorang.
Mengumbar Masalah di Tempat Kerja
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Marvin Meyer
Hal ini masih berkaitan dengan kebebasan berekspresi tanpa batas di media sosial yang berakhir fatal, yaitu oversharing. Ketika kamu tidak lagi bisa membedakan mana sesuatu yang harus disimpan sendiri atau dibagikan kepada publik, maka kamu akan berakhir dengan reputasi yang hancur.
Mengumbar kekesalan yang kamu rasakan di tempat kerja tidak hanya memberikan dampak negatif pada instansi, tetapi juga dirimu sendiri. Postingan yang menjelek-jelekkan instansimu tidak hanya bisa mencederai reputasi perusahaan, tetapi juga membuat kamu punya rekam jejak digital publik bagi calon atasanmu yang lain di masa depan.
Mengunggah Informasi yang Sifatnya Rahasia
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Austin Distel
Perlu digarisbawahi bahwa ada sedikit perbedaan antara informasi rahasia pada poin ini dengan informasi pribadi yang dibahas di poin sebelumnya. Jika pada poin sebelumnya membicarakan mengenai cerita pribadi yang kamu alami sendiri, maka informasi rahasia di poin ini lebih merujuk pada rahasia penting yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi tempatmu bergabung.
Meskipun hal ini merupakan sebuah etika kerja ataupun bisnis yang sudah sangat jelas dan semestinya dipahami oleh profesional manapun, kamu tetap harus ekstra waspada karena bisa saja kamu tanpa sengaja mengunggah informasi sensitif itu. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan tidak mengunggah apa pun di media sosial ketika kamu sedang menangani informasi rahasia tersebut.
Bersikap Tidak Sopan kepada Sesama Warganet
Ilustrasi/Foto: Unsplash/camilo jimenez
Ruang publik, termasuk juga media sosial, bukanlah wadah bagimu untuk membuat ataupun menyelesaikan masalah dengan orang lain terutama orang asing atau warganet. Konflik apa pun yang terjadi di ruang publik hanya akan membuatmu menjadi pusat perhatian, tetapi bukan dalam sudut pandang yang positif.
Memang, dalam iklim kebebasan berpendapat di media sosial belakangan ini, kamu akan bertemu dengan banyak orang yang menyuarakan opini negatifnya kepadamu. Namun, kamu hanya perlu memblokir orang tersebut dan memutuskan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara privat.
Ditag dalam Sebuah Foto Ambigu
Ilustrasi/Foto: Unsplash/CoWomen
Kamu tentu pernah melalui momen-momen menyenangkan ketika sedang bermain atau nongkrong bersama dengan teman sepermainanmu. Bukan hal yang aneh pula jika pada momen-momen seperti ini, ada sebuah potret lucu yang kemudian diambil oleh beberapa orang yang terlibat.
Potret momen lucu dan—mungkin saja—memalukan ini merupakan sebuah foto yang semestinya disimpan sebagai koleksi pribadi semata. Namun, mengunggah foto itu di media sosial bisa jadi di luar kendalimu jika kamu bukan pemilik foto tersebut.
Meskipun begitu, kamu harus waspada agar akun media sosialmu tidak sampai di-tag atau disebutkan dalam foto tersebut. Kamu juga punya hak untuk meminta pemilik foto tersebut untuk menyunting foto tersebut sedemikian rupa sehingga identitas pribadimu tidak dikenali oleh publik.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)