Life

BMKG Peringatkan Gempa Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu, Apa Maksudnya?

×

BMKG Peringatkan Gempa Megathrust di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu, Apa Maksudnya?

Sebarkan artikel ini


Pada Jumat (8/8), gempa dengan magnitudo 7,1 yang memicu tsunami melanda Jepang. Gempa yang terjadi pukul 14.42 itu diketahui berasal dari Megathrust Nankai yang mampu menyebabkan gempa besar.

Terkait hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) memperingatkan masyarakat mengenai potensi gempa megathrust di wilayah Indonesia. Pasalnya, ada dua megathrust yang sudah lama tidak melepaskan energinya. Apa sih maksud dari megathrust itu?


Mengenal Megathrust
Ilustrasi Gempa Bumi.

Ilustrasi/ Foto: Unsplash.com/Jens Aber

Istilah gempa mungkin sudah sering terdengar di telinga. Namun, apakah Beauties tahu makna dari megathrust? Mengutip CNN Indonesia, megathrust adalah zona pertemuan antar lempeng tektonik Bumi. Zona ini berpotensi memicu gempa yang kuat bahkan menimbulkan tsunami. Megathrust diprediksi bisa meledak berulang dalam rentang waktu hingga ratusan tahun.

Berkaca dari Megathrust Nankai, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan setidaknya ada 2 megathrust di Indonesia yang mirip seperti Megathrust Nankai, yakni zona sumber gempa potensial yang sudah lama tidak melepaskan energinya selama puluhan atau ratusan tahun terakhir atau disebut juga sebagai seismic gap.

Di Indonesia, seismic gap tersebut berada di Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9). 

Terkait hal itu, Daryono menyatakan, “Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’ karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar”. Hingga kini, sudah lebih dari 2 abad sejak terakhir gempa pada dua megathrust tersebut.



Apa Dampaknya?
Ilustrasi tsunami/Foto: Unsplash/Ray Harrington

Ilustrasi/ Foto: Unsplash.com/Ray Harrington

Jika terjadi gempa megathrust, maka ini berpotensi menyebabkan tsunami. “Karena setiap gempa besar dan dangkal di zona megathrust akan memicu terjadinya patahan dengan mekanisme naik (thrust fault) yang dapat mengganggu kolom air laut (tsunami),” lanjut Daryono.

Oleh sebab itu, antisipasi dan mitigasi segera dilakukan BMKG. Mereka memantau secara real time, menganalisis dan memodelkan tsunami menggunakan system InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System). Dengan demikian, BMKG mampu menyebarluaskan informasi peringatan gempa bumi dan peringatan dini tsunami ke seluruh wilayah Indonesia dengan segera.

Selain itu melansir CNBC Indonesia, edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi telah diberikan BMKG kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, industri pantai, dan infrastruktur kritis seperti pelabuhan dan dan bandara pantai.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!



(dmh/dmh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *