Beauties, apa tanggapanmu ketika bertemu dengan orang yang terlalu sering memamerkan apa pun di media sosialnya? Sebagian orang mungkin menganggap bahwa sosok tersebut sedang berusaha mencari perhatian.
Lalu sebenarnya, bagaimana, sih, perilaku mencari perhatian yang bisa diabaikan saja dan perilaku mencari perhatian yang butuh penanganan lebih lanjut? Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari Very Well Mind!
Bagaimana Bentuk Perilaku Orang yang Mencari Perhatian?
Ilustrasi/Foto: Freepik/8photo
Sebetulnya, banyak sekali bentuk perilaku orang yang mencari perhatian. Terkadang, mereka menunjukkan secara jelas, namun ada juga yang tidak secara langsung menunjukkannya, seperti contohnya orang yang suka mencari validasi.
Berikut adalah beberapa perilaku orang yang mencari perhatian:
- Mengunggah di media sosial secara berlebihan untuk mendapatkan like dan comment sebanyak mungkin.
- Mengomentari seseorang, baik secara langsung atau daring untuk membuat orang tidak nyaman.
- Memamerkan harta, penampilan fisik, dan kesuksesan pribadi.
- Bertindak seolah-olah hal yang terjadi kepadamu adalah bencana, bahkan ketika hal tersebut bukan bencana.
- Melakukan tindakan provokatif, mengacau, dan eksibisionis.
- Terlihat ingin selalu menjadi pusat perhatian.
- Sering membuat komentar yang merendahkan diri sendiri sebagai upaya untuk mendapatkan validasi.
- Memiliki tanda-tanda kepribadian dramatis.
Alasan di Balik Perilaku Mencari Perhatian
Ilustrasi/Foto: Freepik/thanyakij-12
Alasan seseorang dapat berlaku mencari perhatian biasanya didasari oleh beberapa hal, yaitu:
- Rendahnya harga diri. Seseorang yang memiliki harga diri rendah adalah mereka yang mungkin selalu memandang dirinya rendah dan memiliki gangguan depresi. Namun terkadang, memiliki pandangan negatif kepada diri sendiri akan mendorong seseorang kepada perasaan depresi dan cemas.
- Pengabaian, pelecehan, atau trauma masa kecil. Seseorang yang tumbuh dengan perasaan tidak aman dan tidak dicintai dapat menyebabkan perasaan rendah diri yang kronis, depresi, dan kemarahan yang dapat mengarah pada tindakan agresif, anti sosial, dan kenakalan.
- Perasaan iri dan kesepian. Orang yang mengalami kesepian dan kecemasan sosial kemungkinan akan menjadikan media sosial sebagai sarana validasi dan mencari perhatian dalam interaksi daring dengan orang lain.
Apakah Perilaku Mencari Perhatian Itu Normal?
Ilustrasi/Foto: Freepik/tirachardz
Sebenarnya, manusia diberi insting untuk diperhatikan, dianggap penting, dan dicintai. Hal ini wajar dilakukan jika Beauties memerlukan sesuatu hal yang penting untuk divalidasi, atau saat Beauties meminta tolong.
Seperti contoh, mayoritas perilaku mencari perhatian pada anak-anak tidak seharusnya dianggap sebagai perilaku yang tidak sehat atau manipulatif. Beberapa perilaku tersebut memang bagian dari tahap perkembangan, di mana anak-anak sering kali mencoba-coba agar mengerti bagaimana perilaku yang benar.
Selain itu, anak-anak yang mencari perhatian tersebut sebenarnya merupakan tanda bahwa mereka butuh bantuan orang tua mereka, atau bahkan mungkin butuh bantuan psikologis. Sebab, beberapa gangguan kognitif atau perilaku seperti ADHD memang berkaitan dengan perilaku mencari perhatian.
Maka dari itu, jika Beauties menjumpai seseorang yang menunjukkan perilaku mencari perhatian yang mengganggu, Beauties bisa memahami bahwa mungkin sebenarnya orang tersebut butuh bantuan profesional. Atau, akan lebih baik juga jika Beauties tidak menanggapi perilaku tersebut secara personal.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)