Life

Deretan Fakta Suku Awyu yang Terancam Kehilangan Hutan Adatnya

×

Deretan Fakta Suku Awyu yang Terancam Kehilangan Hutan Adatnya

Sebarkan artikel ini


All Eyes on Papua gencar dibicarakan di berbagai media sosial. Gerakan itu menginformasikan mengenai Suku Awyu dan Moi yang terancam kehilangan hutan adat yang merupakan sumber pangan dan pencahariannya.

All Eyes on Papua banyak dibagikan setelah dua perwakilan masyarakat adat asal Papua itu beraksi di depan gedung Mahkamah Agung (MA) pada Senin (27/5) lalu. Mereka meminta MA untuk membatalkan izin usaha kelayakan lingkungan hidup untuk perusahaan kelapa sawit. 

Hutan adat dengan total luas 36 ribu hektar, setara dengan lebih dari setengah luas Jakarta, akan dibabat dan dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Padahal, hutan adalah sumber kehidupannya. 

Sebenarnya, bagaimana sosok Suku Awyu itu? Dilansir detikTravel, berikut adalah deretan faktanya. 

Tempat Tinggal

Suku Awyu Asal Papua Selatan /Foto: Detikcom/Rifkianto Nugroho

Masyarakat adat Awyu yang juga disebut sebagai Awya ini mendiami di beberapa wilayah yang berada di Kabupaten Mappi dan Boven Digoel, Papua Selatan. Spesifiknya, mereka tinggal di sebuah wilayah aliran Sungai Digoel di Pesisir Papua Selatan. 

Bergantung Kepada Alam

Suku Awyu /Foto: Detikcom/Rifkianto Nugroho

Hutan adalah ibu bagi mereka. Melansir GreenPeace yang dikutip detiktravel, hutan mampu memberikan segala hal yang dibutuhkan mereka, seperti makanan, obat-obatan, air, jejak nenek moyang, budaya, dan sebagainya. 

Mata pencaharian utama mereka adalah peramu dan pemburu. Makanan utama mereka adalah sagu dengan ikan atau udang yang mereka dapatkan di hutan dan rawa-rawa. 

Maka dari itu, mereka terus semangat berjuang agar hutan nggak bakal ditebang demi kepentingan bisnis. Masyarakat Awyu khawatir bisnis itu akan merusak alam sekitarnya, termasuk sungai atau rawa-rawa yang menjadi sumber mata air bagi kehidupan mereka.

Selain itu, mereka juga akan terancam kehilangan sumber pangannya, pencaharian, dan segala halnya. Bahkan, mereka menganggap hutan adalah “rekening abadi”.


Terdiri dari Berbagai Sub Suku

Perwakilan Suku Awyu di Depan Gedung MA /Foto: CNBC/Tri Susilo

Sensus penduduk di tahun 2017 menunjukkan bahwa populasi Suku Awyu berjumlah kurang lebih 27.300 jiwa. Sangat memungkinkan untuk bertambah seiring berjalannya waktu. 

Selain itu, mereka juga terbagi menjadi beberapa sub suku. Menurut Joshua Project, organisasi asal Amerika Serikat, Awyu terbagi menjadi sub suku Aghu, Nohon (Awyu Tengah), Pisa (Asue), Jair, dan Awyu Selatan. 

Bahasa yang Digunakan

Suku Awyu /Foto: Detikcom/Ari Saputra

Mereka memiliki bahasa sendiri yang bernama bahasa Awyu. Bahasa ini merupakan rumpun dari bahasa Papua yang terdiri dari 5 sampai 11 dialek. 

Nah, itu dia deretan faktanya. Semoga apa yang mereka harapkan bisa terkabulkan, ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(naq/naq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *