Beauties, masih ingatkah kamu dengan Hind Rajab? Pada 29 Januari 2024, seorang anak Palestina berusia enam tahun di Kota Gaza, Hind Rajab, bersama keluarganya memohon bantuan kepada Bulan Sabit Merah melalui telepon agar kru ambulans datang menyelamatkan mereka dari tank-tank Israel yang mendekati mobilnya.
Namun, sayangnya, dalam panggilan telepon yang berlangsung selama sekitar tiga jam itu tak membuahkan hasil. Sebab, kru ambulans yang berangkat untuk menyelamatkan Hind Rajab dan keluarganya mengalami hilang kontak sekitar 18 jam, sebelum akhirnya, Hind Rajab tewas di dalam mobil bersama kerabatnya yang telah lebih dulu meninggal.
Melansir dari Forensic Architecture, jenazah Hind ditemukan dua minggu kemudian, pada 10 Februari 2024, bersama jenazah anggota keluarga lainnya di dalam mobil yang mereka kendarai untuk meninggalkan lingkungan mereka saat pasukan Israel menyerbu.
Hind Rajab/Foto: dok. Al Jazeera
|
Selain itu, mayat dua paramedis dari Bulan Sabit Merah, Yusuf al-Zeino dan Ahmed al-Madhoun, yang mencoba menyelamatkan Hind dan keluarganya pun ditemukan tewas setelah sempat hilang sejak malam panggilan ketika mereka dikirim untuk menyelamatkan Hind dan keluarganya. Mereka ditemukan tewas di dalam ambulans sekitar 50 meter jauhnya dari lokasi kejadian.
Sementara itu, menurut laporan Times of Israel, sebagaimana yang dilansir dari Al Jazeera, para pejabat Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa tentara tidak hadir di pinggiran Tal al-Hawa di Kota Gaza pada tanggal 29 Januari 2024 ketika Hind dan anggota keluarganya terbunuh.
Namun, pernyataan tersebut secara langsung bertentangan dengan bukti yang tercatat dalam percakapan telepon yang beredar antara Bulan Sabit Merah dan Hind. Bahkan baru-baru ini, bukti tersebut diperkuat oleh hasil penyelidikan Arsitektur Forensik yang dilakukan oleh kelompok penelitian yang berbasis di Inggris.
Menurut penyelidikan Arsitektur Forensik ditemukan bahwa mobil tempat Hind terbunuh terkena tembakan sebanyak 335 peluru, dengan sebagian besar peluru berasal dari sisi kanan kendaraan. Investigasi ini dilakukan oleh Forensic Architecture, Al Jazeera’s Fault Lines and the NGO Earshot.
Hasil Penyelidikan Arsitektur Forensik
Hasil penyelidikan Arsitektur Forensik terhadap mobil yang ditumpangi Hind Rajab dan Keluarganya/Foto: dok. News Nation Now
Penyelidikan yang dilakukan Arsitektur Forensik menggunakan campuran analisis kinetik, citra satelit, dan rekaman yang bersumber dari lokasi kejadian. Menurut penyelidikan ditemukan bahwa mobil tempat Hind terbunuh terkena tembakan 335 peluru, dengan sebagian besar peluru berasal dari sisi kanan kendaraan, sebagaimana yang dilansir dari Middle East Eye.
Analisis kinetik terhadap posisi dan keadaan kendaraan menunjukkan bahwa rotasi roda kemudi, deformasi ban, kedekatan pintu samping pengemudi dengan rambu jalan, dan bentuk deformasi kap mesin serta bemper depan kendaraan tersebut didorong dari bemper depan sisi kanan. Sementara itu, bentuk cekungan pada kaca depan menunjukkan bahwa kaca tersebut pernah dilindas oleh kendaraan ringan seperti buldoser militer Israel buatan Caterpillar.
Dengan membandingkan citra satelit yang diambil selama dua belas hari antara serangan dan tanggal pencabutan perintah evakuasi, Arsitektur Forensik berhasil memetakan posisi awal mobil yang ditumpangi Hind Rajab dan keluarganya sebelum dipindahkan.
Citra satelit dari tanggal 8 Februari 2024 menunjukkan mobil tersebut tergeletak di trotoar dekat hamparan bunga, dan tetap berada di sana hingga tanggal 10 Februari 2024. Dalam gambar yang diambil pada hari serangan pukul 3:31 siang, mobil tersebut tampak diparkir di depan sebuah pom bensin.
Kondisi mobil yang ditumpangi Hind Rajab dan keluarganya/Foto: dok. Anadolu Ajansı
|
“Kami menggunakan bukti visual untuk memetakan bekas peluru pada bodi kendaraan dan permukaan interiornya. Kedekatan lubang satu sama lain membantu kami mengidentifikasi rentetan tembakan yang dilepaskan. Ukuran dan bentuk lubang membantu kami membedakan antara lubang masuk dan keluar. Kami memetakan total 335 lubang peluru pada bodi mobil tersebut. Sebagian besar lubang masuk terletak di sisi kanan kendaraan, yang menunjukkan posisi penembak,” kata penyelidikan.
Lebih lanjut, Arsitektur Forensik mengatakan bahwa senjata yang digunakan untuk serangan ini dapat menembakkan pada kisaran 750-900 putaran per menit dan kisaran ini melebihi senapan serbu tipe AK yang umumnya dikaitkan dengan pejuang Palestina yang beroperasi di Gaza.
“Kisaran putaran per menit ini konsisten dengan persenjataan yang dikeluarkan tentara Israel seperti senapan serbu M4 atau senapan mesin FN MAG pada tank Merkava,” ungkap penyelidikan.
Menurut penyelidikan tersebut juga ditemukan bukti bahwa tank Israel yang menembaki kendaraan yang ditumpangi Hind berada dalam jarak 13 hingga 23 meter ketika menewaskan Layan Hamada, sepupu Hind yang berusia 15 tahun.
Kondisi mobil ambulans milik Bulan Sabit Merah yang juga menjadi target penyerangan Israel/Foto: dok. Le Monde
|
Melansir dari Forensic Architecture, sekitar pukul 14:30, Layan Hamada menjadi satu-satunya yang selamat di dalam mobil tersebut selain Hind. Ia juga yang melakukan panggilan pertama ke petugas Bulan Sabit Merah untuk datang menyelamatkannya. Namun, dua puluh detik setelah panggilan dimulai, Layan terdengar berteriak hingga suaranya berhenti tiba-tiba akibat suara tembakan yang terdengar.
Beberapa detik sebelum Layan Hamada terbunuh, ia mengatakan, “Mereka menembaki kita, tank itu ada di sebelahku”. Senapan mesin tank Merkava FN MAG menembakkan peluru kaliber 7,62. Peluru ini melesat dengan kecepatan 840 meter per detik. Semburan laras senapan yang melepaskan tembakan ini melesat dengan kecepatan 340,2 meter per detik, yang merupakan kecepatan suara pada saat pembunuhan pada suhu 15 derajat Celsius.
Menurut analisis rekaman oleh Earshot, hal ini tidak masuk akal jika penembak tidak dapat melihat bahwa mobil tersebut ditumpangi oleh warga sipil, termasuk anak-anak mengingat jaraknya yang begitu dekat.
“Dari posisi tangki yang ditunjukkan oleh keselarasan terbaik antara lubang masuk dan keluar, kami menyimpulkan bahwa penembak akan memiliki pandangan yang jelas terhadap mobil dan penumpangnya, dengan kata lain, mereka pasti menyadari kehadiran dua anak.” kata penyelidikan tersebut.
Hasil penyelidikan ini menjadi bukti kebenaran atas apa yang dilakukan Israel kepada Hind Rajab dan keluarganya. Ini juga sekaligus menjadi bukti untuk membantah klaim Israel yang menyangkal bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut dan mengatakan bahwa pasukan Israel tidak hadir di daerah tersebut pada saat kematian Hind Rajab dan keluarganya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)