Life

Ini Kronologi Tim Badminton RI yang Jadi Korban Pencurian di Paris, Total Uang Rp950 Juta Lenyap!

×

Ini Kronologi Tim Badminton RI yang Jadi Korban Pencurian di Paris, Total Uang Rp950 Juta Lenyap!

Sebarkan artikel ini


Beauties, berbicara soal musibah, kita tak pernah tau tentang kapan dan dimana akan terjadi. Bahkan, saat sudah sebaik mungkin berhati-hati, musibah bisa saja datang. 

Seperti yang baru saja terjadi, Tim Bulutangkis Indonesia mengalami musibah kehilangan uang hampir Rp1 miliar di Paris. Tak hanya uang, dompet milik Manajer Tim Bulutangkis Indonesia Armand Darmaji pun hilang, yang berisikan kartu kredit, KTP, SIM, dan paspornya. 

Peristiwa ini terjadi pada Senin (5/8/2024) sore waktu setempat. Modus pencurian ini diduga dengan modus ban kempis. 

Berikut kronologinya…

Kronologi Tim Badminton RI yang Jadi Korban Pencurian di Paris
Ketua Panitia Pelaksana, Armand Darmadji, 2 turnamen internasional di Yogyakarta.

Manajer Tim Bulutangkis Indonesia Armand Darmaji/Foto: dok.PBSI

Menurut penuturan Armand yang melansir dari detikSport, pencurian ini bermula saat Shendy, rekan Armand mengabarkan bahwa ban belakang mobil yang digunakan oleh keduanya kempis. Lalu, Armand mengecek ke belakang mobil. 

Benar saja, ban tersebut kempis. Armand pun menghubungi pihak penyewaan mobil untuk meminta diganti. Pihak rental menanyakan lokasi kejadian. 

Karena di belakang mobil ada polisi, Manajer Tim Bulutangkis Indonesia ini meminta polisi yang ditemuinya untuk menjelaskan lokasi alamat mereka saat itu. Namun, sekembalinya ke mobil, tas yang berisi uang total Rp950 juta dan dompet dengan dokumen penting itu sudah hilang. 

“Pas saya kembali, ternyata tas sudah hilang. Isinya paspor, dompet, kartu kredit, dan uang PBSI. Saya sudah lapor polisi,” jelas Armand.

Diketahui, uang berjumlah banyak tersebut merupakan gabungan beberapa orang tim bulutangkis yang berjumlah 53 orang, dari atlet sampai ofisial. 

“Ini uang gabungan beberapa orang, kita lagi rekap karena besok tim akan pulang. Rencananya kami jam 19.00 akan bertemu tim, namun dalam perjalanan sudah hilang diambil sindikat pencurian,” ujar Armand kepada detikSport dan dua media lain di KBRI Paris.

Kini, Armand sudah melaporkan kehilangan ini ke pihak kepolisian setempat. 


Meski Disebut Negara Romantis, Tapi Tingkat Kriminalitas Tinggi di Paris
Supporters for France wave flags during the women's pool C beach volleyball match between Germany and France at Eiffel Tower Stadium, at the 2024 Summer Olympics, Sunday, July 28, 2024, in Paris, France. (AP Photo/Louise Delmotte)

Olimpiade Paris 2024/Foto: AP/Louise Delmotte

Paris menjadi salah satu negara yang menjadi tujuan destinasi banyak orang. Disebut sebagai negara indah nan romantis, sayangnya tingkat kriminalitas masih tinggi di Paris. 

Mengutip Worldmetrics, Paris memiliki tingkat pencurian 9,65 per 1000 penduduk. Saat liburan, kita harus tetap hati-hati, karena di negara indah seperti ini, masih tinggi tingkat kriminalitasnya. 

Beberapa waktu lalu, mengutip Euro News, pejabat Prancis mengatakan kejahatan kecil telah menurun sejak pembukaan Olimpiade Paris 2024, karena pihak kepolisian setempat telah melakukan 200 penangkapan. 

“Ada 200 penangkapan, dengan 180 orang ditahan di penjara,” kata menteri tersebut, berbicara di luar Prefek Polisi Paris di utara kota pada hari Jumat.

“Kami telah melihat penurunan sebesar 24 persen dalam pencurian disertai kekerasan di Paris dan daerah pinggiran kota sekitarnya,” lanjutnya. 

Darmanin meyakinkan bahwa tidak ada ‘rencana terorganisir’ terhadap Prancis, karena polisi lebih dulu menangkap mereka yang dicurigai, untuk melindungi delegasi dari berbagai negara. 

Namun, sejak dimulainya pagelaran 4 tahun sekali ini, ada beberapa kasus yang telah terjadi. Selain Tim Badminton RI yang menjadi korban pencurian ada juga kasus timnas sepakbola Argentina yang mengalami nasib serupa. 

Sehari sebelum pertandingan pertamanya, stadion tempat mereka berlatih dibobol dan ada barang hilang. 

“Kemarin, mereka membobol stadion kami. Ada barang dari Thiago Almada yang dicuri. Mereka meminta kami tanda pengenal untuk semua hal, tapi kemudian hal ini terjadi. Hari ini mereka menginvasi stadion tujuh kali dan mereka melempar kembang api ke kami,” kata Pelatih Argentina Javier Mascherano saat itu, seperti dikabarkan Tyc Sport.

Lalu, atlet rugbi dari Jepang kehilangan cincin nikah, kalung, dan uang tunai. Sementara itu, pelatih timnas hoki Australia kehilangan kartu kreditnya yang kemudian disalahgunakan. 

Sederet kasus tersebut menjadi bukti bahwa musibah bisa terjadi dimana saja, termasuk di negara yang diharapkan aman. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(ria/ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *