Life

Keren! 10 Bangunan Ini Didesain oleh Arsitek Perempuan

×

Keren! 10 Bangunan Ini Didesain oleh Arsitek Perempuan

Sebarkan artikel ini


Kiprah perempuan di dunia arsitektur bukanlah sesuatu yang kecil, Beauties. Meski mereka telah menorehkan kontribusi besar dalam bidang arsitektur, perempuan masih kerap kali tidak mendapatkan cukup apresiasi. Ditambah lagi, dunia arsitektur masih cenderung didominasi pria.

Maka dari itu, untuk menghargai karya arsitek perempuan, berikut adalah rangkuman bangunan-bangunan terkenal di dunia yang dirancang oleh arsitek perempuan, sebagaimana dilansir dari laman Volzero!

The Vitra Fire Station – Zaha Hadid

The Vitra Fire Station/Foto: Helene Binet via Zaha Hadid Architects

The Vitra Fire Station di Weil am Rhein, Jerman, merupakan karya dari arsitek Zaha Hadid. Dirampungkan pada tahun 1993, bangunan ini mengombinasikan fungsi bangunan sebagai kantor pemadam kebakaran dengan sentuhan seni kontemporer. 

Ciri khas dari desain Zaha Hadid adalah bentuk pahatannya yang dinamis, tampak berputar dan terlipat dalam gerakan yang mengalir. Bagian luar bangunan ini juga dilapisi dengan panel baja tahan karat berwarna terang yang memantulkan cahaya yang berpindah sepanjang hari, sehingga mempercantik visualnya.

Aqua Tower – Jeanne Gange

Aqua Tower/Foto: Arcaid Images/Alamy Stock Photo via CNN Style

Aqua Tower merupakan sebuah apartemen dengan 82 lantai yang terletak di Chicago, Ilinois, Amerika Serikat. Bangunan yang selesai dibangun pada tahun 2010 ini merupakan hasil desain dari arsitek Jeanne Gange. 

Aqua Tower memiliki eksterior unik berbentuk gelombang, yang menggabungkan balkon dengan bentuk tidak rata dan memanjang ke berbagai sudut. Balkon-balkon ini tidak hanya mengunggulkan desain arsitektur facade, namun juga untuk menyediakan ruang terbuka dan melindungi bangunan dari sinar matahari. 

Selain itu, dilansir dari CNN Style, desain facade dan fritted glass di beberapa bagian bertujuan agar burung tidak terbang ke jendela bangunan. 

The Silk Pavilion – Neri Oxman

The Silk Pavilion/Foto: oxman.com

The Silk Pavilion adalah proyek arsitektur terobosan yang dirancang oleh Neri Oxman dan Mediated Matter Group di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Media Lab.

Proyek yang selesai dibangun pada tahun 2013 ini mencoba meneliti potensi dari teknologi fabrikasi alami dan menunjukkan bagaimana organisme hidup dapat dimasukkan ke dalam desain arsitektur.

Untuk membuat The Silk Pavilion, lengan robot digunakan untuk membangun kerangka tempat ulat sutra diletakkan. Setelah ulat sutra membentuk pintalan sutra alami, mereka akan menenun mengikuti pola kerangka, yang akhirnya mewujudkan bentuk indah The Silk Pavilion ini.

Hearst Castle – Julia Morgan

Hearst Castle/Foto: hearstcastle.org

Hearst Castle adalah sebuah kastil milik seorang tokoh penting dalam jurnalisme dan surat kabar Amerika, yakni William Randolph Hearst. Terletak di San Simeon, California, kastil ini terkenal dengan kemegahan, kemewahan, dan arsitektur yang brilian. 

Dalam membangun kastil ini, William Randolph Hearst mengontrak Julia Morgan, arsitek perempuan pertama di California selama kurang lebih 30 tahun untuk merealisasikan visinya dalam membangun setiap sudut rumah dengan menggabungkan gaya Kebangkitan Mediterania, Kebangkitan Kolonial Spanyol, dan Kebangkitan Gotik. Hearst Castle baru selesai dibangun pada tahun 1947.

Kini, Hearst Castle telah ditetapkan sebagai National Historic Landmark dan dianggap sebagai salah satu contoh terbaik arsitektur rumah Amerika. Kastil ini juga dikenal sebagai “La Cuesta Encantada” atau Bukit Ajaib.

Vietnam Veterans Memorial – Maya Lin

Vietnam Veterans Memorial/Foto: Terry Adams, Mark Segal, Victoria Sambunaris, Wendy Watriss via Maya Lin Studio

The Vietnam Veterans Memorial yang terletak di Washington, D.C., merupakan salah satu taman monumen peringatan yang paling ikonik di Amerika. 

Sarat akan sejarah, monumen ini didesain oleh Maya Lin, mahasiswa arsitektur Yale University yang saat itu berusia 21 tahun melalui sebuah kompetisi desain nasional pada tahun 1981.

Desain Maya memang cenderung simpel, namun desainnya cukup merepresentasikan memori dan perenungan atas peristiwa yang terjadi.

Monumen ini terdiri dari dua dinding granit hitam yang tertanam di tanah dan bertuliskan nama hampir 58.000 tentara dan perempuan yang tewas maupun hilang selama Perang Vietnam. Dindingnya berbentuk huruf V dan puncaknya mengarah ke Lincoln Memorial, sehingga menambah kesan konvergensi dan penutupan.

Hikma Religious and Secular Complex – Mariam Kamara (Atelier Masomi) & Yasaman Esmaili (Studio Chahar)

Hikma Religious and Secular Complex/Foto: James Wang via Studio Chahar

Hikma Religious and Secular Complex dibangun oleh Mariam Kamara dari Atelier Masomi dan Yasaman Esmaili dari Studio Chahar. 

Kompleks ini rampung pada tahun 2021, dimana arsitekturnya mengakomodasi baik itu kegiatan religius maupun sekuler. Menggabungkan keberlanjutan, budaya, dan pemberdayaan masyarakat, hal ini merangkum kebudayaan Nigeria masa lalu dan perbedaan tuntutan masyarakatnya.

Hikma Complex terdiri atas bangunan-bangunan yang saling terkoneksi, seperti masjid, perpustakaan, pusat kegiatan perempuan, dan area pertemuan luar ruangan. Tiap strukturnya dirancang untuk menyatu dengan sekitarnya dan tahan kondisi iklim ekstrim, juga dilengkapi dengan sistem pendingin pasif, ventilasi alami, dan material lokal.  

La Tallera Gallery – Frida Escobedo

La Tallera Gallery/Foto: Frida Escobedo Studio

La Tallera Gallery adalah sebuah tempat pameran seni dan pusat budaya yang dibangun di atas bekas bangunan bersejarah, yaitu studio milik muralis terkenal Meksiko, David Alfaro Siqueiros. 

Dirampungkan pada tahun 2010, desain Frida Escobedo terhadap galeri ini memerlukan proses restorasi yang cermat dan penggunaan kembali struktur yang ada secara adaptif, agar nilai historisnya tidak hilang sekaligus menjadi pusat budaya.

Ciri khas desain Escobedo adalah memadukan ruang luar dan dalam, yang membuat kesan peleburan galeri dengan sekitarnya. Bentuk ruang pameran galerinya bersifat modular dan serbaguna, sehingga memungkinkan untuk dilakukan intervensi maupun instalasi artistik.

The Château de Chenonceau – Katherine Briçonnet

The Château de Chenonceau/Foto: Ra-smit via Wikimedia

Château de Chenonceau merupakan sebuah istana yang terletak di Lembah Loire, Prancis, dan didirikan di atas Sungai Cher.

Menurut Women in Architecture from History to Future, Briçonnet merenovasi dan menambahkan paviliun saat suaminya berada di luar negeri. Hal yang menonjol dari istana ini adalah rancangan tangga lurus, dimana tangga ini merupakan tangga lurus pertama dalam sejarah Prancis. 

Untuk mengabadikan karyanya, Briçonnet mengukir prasasti di atas pintu halaman, “S’il vient à point, my souvenir” atau, “Jika dibangun, saya akan dikenang.”


MAAT (Museum of Art, Architecture, and Technology) – Amanda Levete

MAAT (Museum of Art, Architecture, and Technology)/Foto: Francisco Nogueira via MAAT

MAAT merupakan sebuah museum di Lisbon, Portugal, yang didesain oleh Amanda Levete dan studionya, AL_A. Selesai dibangun pada tahun 2019, museum ini langsung menjadi salah satu daya tarik banyak orang di seluruh dunia dengan desain kreatif dan pameran yang menarik.

MAAT didirikan di sepanjang Sungai Tagus, di lokasi bekas pembangkit listrik. Tak langsung menghapus jejak lama, Levete lihai menggabungkan ornamen lama dan yang baru, dengan bentuk museum yang ramping dan bergelombang. 

GSW Headquarters – Louisa Hutton (Sauerbruch Hutton)

GSW Headquarters/Foto: Reinhard Gorner via Sauerbruch Hutton

Kantor Pusat GSW di Berlin, Jerman, dirancang oleh Louisa Hutton. Diselesaikan pada tahun 1999, bangunan ini menjadi contoh komitmen perusahaan dalam menyediakan tempat kerja yang dinamis dan bertanggung jawab pada lingkungan.

Desain bangunan ini menarik perhatian karena penggunaan warna jelas, desain geometris, dan elemen unik ramah lingkungan.

Bagian eksterior facade kantor pusat ini ditutupi dengan panel berwarna merah, oranye, dan kuning, sehingga memberikan aspek visual yang indah dan berganti-ganti sepanjang hari tergantung pada cahaya. 

Kantor ini dimaksudkan untuk memaksimalkan cahaya dan ventilasi alami, dengan jendela lebar serta atrium yang memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(naq/naq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *