Olimpiade Paris 2024 diwarnai dengan berbagai kisah menarik. Kali ini, kita akan membahas kisah Imane Khelif, seorang petinju perempuan yang tengah menjadi sorotan karena dugaan transgender.
Isu ini menyebar cepat melalui sosial media. Akibatnya, Imane Khelif banyak mendapat hujatan dari netizen. Namun, ini tak membuat semangatnya padam. Imane Khelif buktikan bahwa ia layak berada di Olimpiade Paris 2024 karena kehebatannya di atas ring tinju.
Siapa sebenarnya Imane Khelif dan bagaimana ia bisa sampai menjadi pusat perhatian di ajang olahraga bergengsi ini? Simak selengkapnya di sini!
Petinju Perempuan Diduga Transgender/Foto: DetikCom
Imane Khelif/Foto: Mehmet Murat Onel/Anadolu via Getty Images
Nama Imane Khelif mendadak jadi pembahasan dan bikin heboh setelah atlet berusia 25 tahun tersebut tampil di kelas 66 kg dalam cabang olahraga tinju perempuan. Dalam laga perdana di Olimpiade 2024, Khelif berhadapan dengan petinju Italia, Angela Carini.
Saat pertarungan baru berjalan 46 detik, Carini memilih mundur. Jangkauan tangan Khelif yang lebih panjang memberinya keunggulan.
Sebenarnya, keduanya sama-sama lincah, tetapi beberapa pukulan Khelif terlihat mengenai bagian kepala Carini. Sekitar 30 detik setelah laga dimulai, Carini meminta waktu kembali ke sudutnya untuk membetulkan pelindung kepala. Setelah pertarungan berlanjut, sebuah pukulan dari petinju asal Aljazair itu mengenai wajah Carini.
Walaupun tidak terjatuh, Carini meminta waktu kembali ke sudut dengan mengangkat tangan kirinya. Tak lama setelah itu, Carini dinyatakan kalah karena menyerah.
Kemenangan Imane Khelif atas Angela Carini sontak menjadi sorotan seluruh dunia. Apalagi, dengan waktu kemenangannya yang hanya sekitar 46 detik. Inilah yang menjadi awal mula Imane Khelif dituding sebagai transgender.
Mendapat Banyak Hujatan
Imane Khelif/Foto: Mehmet Murat Onel/Anadolu via Getty Images
Nama Imane Khelif tak hanya menjadi sorotan karena kemenangannya di atas ring, tetapi juga karena dugaan bahwa ia adalah seorang petinju perempuan transgender. Isu ini membuatnya mendapat banyak hujatan dan perhatian di media sosial.
Kontroversinya juga melibatkan tokoh-tokoh terkenal. Bahkan, penulis ternama JK Rowling dan pengusaha Elon Musk ikut memberikan komentar terkait situasi ini, memperkeruh perdebatan tentang partisipasi atlet transgender di ajang olahraga internasional.
JK Rowling, yang sebelumnya juga terlibat dalam kontroversi terkait pandangannya tentang transgender menulis tanggapannya di platform X.
“Adakah gambar yang dapat menggambarkan gerakan hak pria-pria baru dengan lebih baik? Senyum mengejek seorang pria yang tahu bahwa ia dilindungi lembaga olahraga misoginis menikmati penderitaan seorang perempuan yang baru saja dipukulnya di kepala, dan yang ambisi hidupnya baru saja ia hancurkan. #Paris2024,” tulis JK Rowling.
Sementara itu, Elon Musk juga menyetujui pendapat seorang aktivis perempuan di X Riley Gaines yang mengkritik Khelif. “Pria tidak memiliki tempat untuk olahraga perempuan. #SayabersamaAngelaCarini. Ayo kita bikin trending,” tulis Gaines. “Benar sekali,” Elon Musk menimpali.
Ternyata Perempuan Tulen
Imane Khelif/Foto: Richard Pelham/Getty Images
Komite Olimpiade Internasional (IOC) akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait keberadaan petinju yang diduga transgender dalam kategori perempuan di Olimpiade 2024.
Dilansir dari CNN Indonesia, IOC menulis dalam keterangan resminya “Semua atlet yang berpartisipasi dalam turnamen tinju Olimpiade Paris 2024 mematuhi peraturan kelayakan dan pendaftaran kompetisi, serta semua peraturan medis yang berlaku dan ditetapkan oleh Unit Tinju Paris 2024 (PBU). Seperti pada kompetisi tinju Olimpiade sebelumnya, jenis kelamin dan usia atlet didasarkan pada paspor mereka.”
Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Imane Khelif sebenarnya adalah perempuan tulen. Ia bukanlah seorang transgender yang mengelabui data untuk dapat bertanding di Olimpiade Paris 2024.
“Kami telah melihat dalam laporan soal informasi yang menyesatkan tentang dua atlet perempuan yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024. Kedua atlet tersebut telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun dalam kategori perempuan, termasuk Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dan turnamen yang disetujui IBA,” lanjut keterangan tersebut.
“Kedua atlet ini menjadi korban keputusan tiba-tiba dan sewenang-wenang oleh IBA. Menjelang akhir Kejuaraan Dunia IBA pada 2023 mereka tiba-tiba didiskualifikasi tanpa proses hukum,” papar IOC. Lebih lanjut, IOC pun berjanji akan melindungi seluruh hak atlet dalam olimpiade supaya bisa bersaing secara sehat dan aman.
Profil Imane Khelif
Imane Khelif/Foto: REUTERS/Isabel Infantes
Imane Khelif adalah seorang petinju profesional dari Aljazair yang telah mencuri perhatian dunia. Ia mewakili negara asalnya di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo dan kembali berkompetisi di Olimpiade Paris 2024.
Petinju kelahiran 2 Mei 1999 ini telah mencapai tonggak penting dalam kariernya dengan memastikan setidaknya medali perunggu di Olimpiade Paris setelah berhasil melaju ke semifinal kelas 66 kg putri. Terbaru, Imane Khelf berhasil lolos ke final tinju putri 66 kg usai menang angka mutlak atas petinju Thailand.
Dengan pencapaian ini, Imane Khelif tidak hanya menorehkan namanya dalam sejarah tinju Aljazair, tetapi juga menjadi petinju Aljazair pertama yang memenangkan medali Olimpiade sejak tahun 2000.
Prestasi ini memperkuat posisinya sebagai atlet paling menjanjikan dalam olahraga tinju dan memberikan inspirasi bagi generasi muda Aljazair.
Meskipun mendapat banyak kritik dan hujatan, Imane Khelif tetap berfokus pada kariernya sebagai petinju profesional. Dukungan dari pelatih dan penggemarnya tetap mengalir, memberikan semangat bagi Khelif untuk terus melanjutkan perjuangannya meski berada di tengah badai kontroversi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)