Niksen adalah filosofi Belanda yang berarti tidak melakukan apa-apa. Filosofi ini pertama kali menarik perhatian dunia pada tahun 2019 sebagai cara untuk mengelola stres atau memulihkan kelelahan. Pada saat itu, banyak orang mengeluh kelelahan dan depresi akibat terlalu banyak bekerja dan mencari solusi untuk mengatasinya.
Meski memiliki makna yang hampir sama, mindfulness dan niksen memiliki tujuan berbeda. Jika mindfulness adalah tentang hadir pada saat ini, niksen lebih tentang meluangkan waktu untuk membiarkan pikiran kamu mengembara ke mana pun.
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/benzoix
|
Dilansir dari BBC, Thijs Launspach yang merupakan seorang psikolog sekaligus penulis Crazy Busy: Staying Sane in a Stressful World, mendefinisikan niksen sebagai menyibukkan diri dengan suatu hal yang sederhana sebagai cara untuk menikmati waktu sendiri. Di Belanda, niksen lebih sering dilakukan oleh para lansia karena mereka memiliki lebih banyak waktu luang.
“Hidup dan pekerjaan menjadi semakin kompleks. Ada banyak tekanan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, baik dalam pekerjaan, harapan orangtua, atau dari media sosial,” kata Thijs.
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/thanyakij-12
|
Ketika stres menjadi tidak terkendali, niksen bisa membantu mengatasi hal tersebut. Ketika kamu tidak melakukan apa pun, kamu terhubung ke jaringan default diri kamu sendiri dan jaringan ini bertanggung jawab untuk membiarkan pikiran mengembara dan mencari ketenangan.
Tidak hanya itu, niksen juga bisa membuat kamu lebih produktif. Saat kita beristirahat, otak kita akan ikut beristirahat dan kembali dengan fokus yang lebih baik. Ini juga yang menyebabkan banyak orang Belanda sangat efisien dalam bekerja tanpa terjebak dalam jam kerja yang panjang.
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
|
Masyarakat Belanda suka menghabiskan waktu dengan cara yang aktif seperti bersepeda, sehingga memberikan waktu untuk menjernihkan pikiran. Selain itu, masyarakat Belanda juga memiliki kebiasaan mengunjungi kafe atau duduk di teras setiap matahari terbit, bahkan di musim dingin sekali pun.
Sebagai negara dengan sistem kesejahteraan yang sangat baik, masyarakat Belanda diberikan banyak hari libur dalam pekerjaan mereka. “Memiliki sistem dukungan sosial yang baik membuat tingkat stres menjadi lebih rendah, yang berkaitan dengan perasaan aman dan seimbang,” kata Bernet Elzinga, profesor psikologi Universitas Leiden.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)