Umat muslim di berbagai belahan negara memiliki tradisi-tradisi yang unik saat merayakan hari raya Idul Adha. Secara umum, umat muslim akan melaksanakan sholat secara berjamaah, lalu pulang ke rumah masing-masing untuk menyantap hidangan khas hari raya.
Berbeda dari hari raya Idul Fitri, di Indonesia umat muslim tidak perlu keliling ke rumah-rumah tetangga untuk saling bermaafan saat hari raya Idul Adha. Hal ini dikarenakan adanya penyembelihan hewan qurban secara gotong royong.
Apakah tradisi merayakan hari raya idul adha di Indonesia dan di negara lainnya sama? Yuk, kita simak Tradisi Idul Adha di berbagai negara, dilansir dari Al-Jazeera.
Menghias Tangan Dengan Henna
Menghias Tangan Dengan Henna/ Foto: freepik.com/freepik
Tradisi menghias tangan dengan henna (mehndi) ini dilakukan oleh perempuan-perempuan muslim Pakistan saat hari raya Idul Adha. Tradisi ini mencerminkan keindahan dan budaya lokal warga setempat.
Mereka menghias tangan menggunakan henna dengan cara menggambar desain yang rumit namun sangat artistik. Dari motif bunga hingga simbol-simbol tradisional.
Proses menghias ini dilakukan sehari sampai dua hari sebelum hari raya Idul Adha. Momen ini mereka manfaatkan untuk berkumpul dengan kerabat dan keluarga untuk saling membantu menghias tangan dengan henna. Unik, kan?
Membagikan Makanan
Membagikan Makanan/ Foto: freepik.com/freepik
Apa makanan favoritmu saat hari raya Idul Adha? Berbagi makanan dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha dapat menciptakan suasana yang rukun, aman dan damai. Di Indonesia, makanan yang kerap kali jadi menu untuk dibagikan adalah olahan daging seperti rawon, gulai, sate, rendang, dan lain-lain.
Tradisi ini rupanya tidak hanya ada di Indonesia. Di Nigeria misalnya, setelah mendistribusikan daging hewan qurban ke seluruh kerabat, daging tersebut akan diolah menjadi hidangan-hidangan yang nikmat.
Masakan khas Nigeria yaitu jollof rice dan pounded yam. Masakan ini disiapkan lalu dinikmati bersama keluarga, tetangga dan teman.
Makan Makanan Manis Tradisional
Makan Makanan Manis Tradisional/ Foto: freepik.com/freepik
Kita melancong ke daerah Timur Tengah. Dari Yaman hingga Syria, beberapa makanan manis tradisional disiapkan untuk merayakan hari raya Idul Adha. Makanan manis ini rata-rata berjenis roti panggang yang terbuat dari tepung, mentega dan gula.
Penamaannya tampak berbeda walau secara umum menggunakan bahan yang sama. Maqshush (roti yang dipanggang dengan disiram sirup manis), Bint al-Sahn (roti panggang yang disiram madu), Asida (hidangan manis berbentuk pasta kental yang disajikan dengan mentega cair), dan lain-lain.
Makanan manis ini melambangkan kebahagiaan saat menyambut hari raya. Hal itu merupakan bentuk rasa syukur karena dapat berkumpul bersama dengan kerabat dan keluarga.
Belanja Di Pasar Tradisional
Belanja Di Pasar Tradisional/ Foto: freepik.com/freepik
Belanja di pasar biasanya dilakukan sebelum salat Idul Adha dilaksanakan. Para ibu-ibu akan pergi ke pasar tradisional untuk membeli rempah-rempah sebagai bumbu untuk memasak daging qurban.
Tahukah kamu, jika tradisi belanja di pasar tradisional ini bukan hanya tradisi orang Indonesia saat Idul Adha? Jika di Indonesia, ibu-ibu belanja rempah, lain lagi di Bahrain.
Di Bahrain, tepatnya di ibu kota Manama terdapat souq (pasar) yang menawarkan berbagai macam pakaian tradisional yaitu jalabia (dress seperti kaftan yang bersulam indah). Perempuan-perempuan muslim disana banyak berburu jalabia untuk dipakai saat hari raya Idul Adha.
—
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(sim/sim)