Olimpiade Paris 2024 tak terlepas dari kontroversi, termasuk soal atlet yang diizinkan berlaga di di pesta olahraga ini. Olimpiade Paris menuai kecaman karena memperbolehkan pemerkosa anak yang merupakan atlet voli pantai asal Belanda, Steven van de Velde, tampil bertanding.
Steven van de Velde terbukti memperkosa seorang gadis Inggris berusia 12 tahun pada 2016. Peristiwa ini terjadi pada 2014, kala itu Van de Velde yang berusia 19 tahun bertemu dengan seorang gadis yang dikenalnya melalui Facebook.
Dilansir dari Sky News, Van de Velde menyerang gadis tersebut di sebuah alamat di Milton Keynes, 80 kilometer dari barat laut London, Inggris. Atas perbuatannya, Van de Velde dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Ia mengakui tiga tuduhan pemerkosa di Inggris yang dilayangkan kepadanya.
Namun, baru satu tahun menjalani hukuman penjara, Van de Velde dibebaskan, sebab ia pindah ke Belanda. Total Van de Velde menjalani 13 bulan hukuman di Inggris dan Belanda.
Dicemooh Penonton saat Bertanding
Foto: Reuters/Esa Alexander via CNN Indonesia
Meskipun para pembela korban, anggota parlemen, dan penggemar telah menyerukan agar Van de Velde dilarang mengikuti Olimpiade, Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan ‘tidak berdaya’ menghentikan Belanda mengirimkan atlet mereka, sebagaimana dilansir dari AFP.
Komite Olimpiade Belanda mendukung Van de Velde bertanding di Olimpiade Paris dengan alasan pria berusia 29 tahun itu terbukti patuh terhadap pedoman rehabilitasi yang ketat dan konseling profesional. Van den Velde akhirnya bertanding di Olimpiade Paris 2024 sebagai rekan dari Matthew Immers.
Saat bertanding pertama kali di Olimpiade Paris 2024, bukannya tepukan dan semangat yang diterima Van de Velde, melainkan cemoohan dari penonton imbas kasus pemerkosaannya.
Tiga hari usai debut di Olimpiade Paris 2024, Van de Velde dan Matthew Immers kembali dicemooh habis-habisan usai menang 21-19, 21-16 atas Chili. Van de Velde yang berhasil mencetak poin pun menuai ejekan tanpa henti.
Tersingkir Usai Kalah dari Brasil
Steven van de Velde/Foto: Dok. Olympics
Immers sebagai rekan Van de Velde mengaku frustasi dan kecewa dengan penonton. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa tentang masa lalu Van de Velde.
“Saya kecewa dengan penonton, itu pasti. Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi tentang masa lalunya. Saya di sini untuk bermain dengannya. … Jadi, ya, saya kecewa dengan itu. Namun, saya pikir secara mental kami sangat kuat, dan saya sangat kuat untuk melewati ini, bersama-sama. Dan kami akan melakukannya,” ungkap Immers, dilansir dari AFP.
Steven van de Velde dan Matther Immers tersingkir dari Olimpiade Paris 2024 pada Minggu (4/8) usai kalah dari Brasil dalam tiga set langsung.
Dalam pertandingan keempat dan terakhirnya, Van de Velde kembali menjadi sasaran ejekan dari penonton setiap kali ia melakukan servis bola. Usai pertandingan, Van de Velde berjalan keluar lapangan sambil melambaikan tangan ke arah penonton, yang disambut tepuk tangan dari pendukung asal Belanda, sementara penonton lain tetap mencemoohnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)