Life

Unik! Orangtua di China Ajari Anak Disiplin Lewat Mengamen di Jalan

×

Unik! Orangtua di China Ajari Anak Disiplin Lewat Mengamen di Jalan

Sebarkan artikel ini


Beauties, meski zaman sudah semakin maju, masih banyak orangtua yang terbawa nilai-nilai tradisional sehingga kerap berlaku keras kepada anak dengan dalih pembentukan sikap disiplin. 

Namun rupanya, hal tersebut tidak terjadi pada Huang, seorang ayah di China. Sebagai konsekuensi kesalahan anaknya, ia menyuruh anaknya mengamen untuk belajar disiplin, Beauties. Unik sekali, bukan?

Bagaimana kisah selengkapnya? Dilansir dari South China Morning Post, yuk, simak!

Berawal Dari Kesalahan Anak Mencorat-Coret Dinding Sekolah

Ilustrasi anak mencoret dinding/Foto: Freepik/New Africa

Berdasarkan cerita Huang, anak laki-lakinya yang berusia 8 tahun mencorat-coret dinding sekolah yang sedang direnovasi. Setelah berdiskusi dengan pihak sekolah, Huang akan memberikan kompensasi. 

Kemudian, Huang menyuruh anaknya bermain gitar dan bernyanyi di pinggir jalan di provinsi Shaanxi, barat laut China. Ia tampil selama tiga hari dengan durasi satu jam per harinya sampai ia mendapatkan cukup uang untuk membayar kompensasi.

Di sebelahnya, diberikan keterangan tertulis yaitu, “Aku merusak dinding sekolahku dan membutuhkan 300 yuan untuk kompensasinya.”


Banyak Ide Parenting Inovatif dari Orangtua China

Ilustrasi parenting/Foto: Freepik/Lifestylememory

Ide parenting Huang mendapatkan banyak apresiasi dari media sosial. Menurut netizen, selain mengajarkan tanggung jawab, penampilan di jalan membuat anak lebih percaya diri dan melatih kemampuan bermain gitar.

Tidak hanya Huang, ternyata November lalu, ada seorang ibu di China yang menggunakan ChatGPT untuk menenangkan anaknya yang berusia 5 tahun. Twelve, nama anaknya, jatuh dari papan seluncur dan ditertawakan oleh orangtuanya. Ia kemudian merasa kesal karena diejek sehingga orang tuanya tidak bisa menghiburnya.

Ibunya yang merupakan lulusan doktor dari Universitas Peking kemudian menginstruksikan chatbot untuk memahami sudut pandang anaknya dan mengkritik siapa pun yang mengejeknya.

Ternyata, menurut pesan suara chatbot dengan bahasa Mandarin, orang yang mengejeknya sudah keterlaluan dan menertawakan anak karena jatuh benar-benar menunjukkan kurangnya simpati. Lalu, Twelve langsung merasa terbujuk oleh perspektif objektif dari chatbot tersebut.

Bagaimana tanggapanmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(naq/naq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *