Life

Viral di Medsos Balita Dianiaya oleh Pemlik Daycare di Depok, Pelaku Ditangkap-Jadi Tersangka! Ini Faktanya

×

Viral di Medsos Balita Dianiaya oleh Pemlik Daycare di Depok, Pelaku Ditangkap-Jadi Tersangka! Ini Faktanya

Sebarkan artikel ini


Orangtua menitipkan anaknya di daycare atau layanan penitipan anak dengan tujuan agar si Kecil bisa dijaga dengan aman dan nyaman. Namun, hal pilu justru menimpa seorang balita berusia 2 tahun di Depok, Jawa Barat. Balita tersebut dianiaya oleh perempuan berinisial MI yang juga merupakan pemilik daycare Wensel School Indonesia di Harjamukti, Depok.

Orangtua korban mengungkapkan bahwa anaknya ditendang hingga ditusuk oleh pelaku berinisial MI. Penganiayaan ini terjadi pada awal Juni 2024, namun baru diketahui orang tua sebulan setelahnya. MI dilaporkan kini telah ditangkap oleh pihak berwajib.

Berikut sederet fakta soal balita dianiaya pemilik daycare di Depok, dirangkum dari detikcom.



Awal Kasus Terungkap
Ilustrasi Kekerasan Anak/Foto: Frepik.com

Foto: Freepik

Kasus penganiayaan ini sebenarnya sudah terjadi pada awal Juni 2024, tapi orangtua korban baru mengetahui satu bulan setelahnya. Awalnya, orangtua sempat curiga saat sang anak mengalami memar-memaar. Namun, mereka tidak menyangka bahwa anaknya menjadi korban penganiayaan oleh pemilik daycare, sebagaimana dilansir dari detikcom.

Orangtua korban baru mengetahui penganiayaan setelah seorang guru di daycare tersebut melapor. Setelah melihat rekaman CCTV, orangtua korban terkejut melihat tindak kekerasan yang dilakukan MI terhadap anak.

“Jadi, untuk kronologinya, sebenarnya kami dapat laporan dari guru di sekolah anak saya. Itu kami baru tahu hari Rabu kemarin tanggal 24 Juli bahwa ada tindak kekerasan yang dialami oleh anak saya. Pelakunya adalah Ketua Yayasan dari Daycare tersebut,” kata RD kepada wartawan di KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (30/7), dilansir dari detikcom.

Korban Ditendang di Perut hingga Jatuh
A mother holding a crying toddler daughter indoors in kitchen when cooking.

Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Menurut penuturan orangtua, korban ditendang hingga ditusuk oleh MI. Korban mengalami memar-memar usai kejadian itu.

“Tanggal 10 Juni 2024 itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur. Lalu juga ada ditusuk di bagian punggung,” kata ibunda korban, RD, saat membuat pengaduan di KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).

Penganiayaan itu cocok dengan bukti-bukti yang dimilikinya. Korban sempat memar-memar sepulang dari daycare.

“Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare,” katanya.

Orangtua korban segera meminta konfirmasi dari pihak daycare mengenai hal tersebut saat itu. Namun, pihak daycare menyanggah dan berdalih bahwa korban tidak jatuh, tidak diisengi teman, juga tak terbentur.


RD sempat berpikir positif bahwa anaknya memar karena tengah mengalami demam. RD membawa anaknya pergi ke dokter untuk cek kesehatan. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa korban sehat. 


Namun, dokter menyimpulkan memar yang dialami korban bukan karena sakit demam, melainkan benturan dan tekanan. Sampai situ, RD masih berpikir positif bahwa tak mungkin anaknya disiksa pihak daycare.

“Hasilnya semuanya bagus. Jadi, dokter menyimpulkan bahwa memar itu bukan dari demamnya. Tapi karena ada benturan atau ada tekanan sehingga badan anak saya memar-memar. Tapi, karena kami orang tua merasa bahwa ‘Kayaknya enggak mungkin daycare-nya sampai menyiksa anak saya’. Jadi, kita positif thinking,” jelasnya.

Namun, akhirnya pada Rabu (24/7) lalu, guru-guru melaporkan kejadian tersebut dengan adanya bukti CCTV. RD mengaku sudah membuat laporan polisi atas kejadian tersebut.

“Jadi, Alhamdulillah, tanggal 24 kemarin itu, guru-guru melapor. Karena mereka juga baru tahu, ternyata ada bukti itu. Akhirnya kami membuat laporan ke polisi dan Alhamdulillah, kami juga dibantu oleh KPAI juga,” ucapnya.


Sosok Pelaku Penganiayaan Balita: Pemilik Daycare-Influencer Parenting dan Kini Sudah Ditangkap
Penampakan daycare Wensen School di Depok

Penampakan daycare Wensen School di Depok/Foto: Devi/detikcom

Siapa sosok MI yang menjadi pelaku penganiayaan balita usia 2 tahun di Depok?

MI rupanya adalah pemilik daycare Wensen School Indonesia di Jarjamukti, Depok, tempat korban dititipkan oleh orangtuanya. MI juga diketahui merupakan seorang influencer parenting.

“Karena kita ketahui bersama bahwa terduga merupakan salah satu influencer terkenal, dan bahkan memberikan sosialisasi terkait dengan parenting,” kata kuasa hukum korban, Leon Maulana Mirza saat mendampingi RD ke KPAI, Selasa (30/7), dilansir dari detikcom.

Kabar terbaru, MI telah ditangkap oleh pihak kepolisian.  Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana membenarkan soal penangkapan MI tersebut. MI ditangkap di rumahnya pada Rabu (31/7) malam. MI kini menyandang status sebagai tersangka.

Polisi masih menunggu hasil visum terkait luka bekas gunting yang ada di punggung korban. Polisi juga masih terus menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang dialami balita 2 tahun itu. Polisi tengah memeriksa orangtua korban.


Daycare di Depok Tutup dan Copot Baliho Usai Kasus Penganiayaan Balita
Penampakan daycare Wensen School di Depok

Penampakan daycare Wensen School di Depok/Foto: Devi/detik

Usai viral kasus penganiayaan, Wensen School di Depok, Jawa Barat, tampak tutup dan tak ada aktivitas pada Rabu (31/7). Dilansir dari CNN Indonesia, baliho bertuliskan ‘Wensen School’ yang sebelumnya dipasang di bagian atas bangunan sudah dicopot. Pada Selasa (30/7) malam, baliho tersebut masih ada.

Ketua RT 09 RW 03 Aminnudin mengaku sudah mendatangi daycare itu setelah mendapat informasi soal dugaan penganiayaan. Dia mengatakan petugas keamanan menyebut tidak ada kegiatan hari ini.

“Tadi saya tanya security katanya enggak ada kegiatan,” kata Aminnuddin.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan CNN Indonesia, sejumlah orangtua berniat mengeluarkan anak mereka dari Wensen School Indonesia usai viral dugaan penganiayaan terhadap seorang anak berusia dua tahun di tempat daycare tersebut.

Salah satu orang tua berinisial A, mengaku punya anak berusia 2 tahun 6 bulan yang baru masuk dua pekan di daycare tersebut.

“Anak saya di sini baru dua minggu, sudah mengikuti 5 atau 6 sesi, sekolahnya itu hari Selasa, Kamis dan Jumat, kita sebagai orang tua ya panik juga,” kata A di depan Wensen School, Depok, Jawa Barat, Rabu (31/7).

A berniat mengeluarkan anaknya dari Wensen School buntut peristiwa dugaan penganiayaan.

“Udah pasti, udah stop aja, saya sebagai kepala keluarga stop aja,” katanya.

Lebih lanjut, A mengaku juga khawatir anaknya turut menjadi korban. Ia bercerita di hari-hari awal anaknya masuk Wensen School selalu menangis.

“Anak saya sendiri pertama masuk sini nangis, wajar lah ya, baru perkenalan, kita enggak ada suuzan dalam hati, wah entar anak gimana di dalam. Cuma makin ke sini, udah feeling, bilang ke istri dari awal, kok anak nangis terus setiap mau masuk, timbul lah berita itu,” kata A.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(naq/naq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *