Life

Viral di Medsos, Kisah Hidup Hannah Ballerina Farm yang Dinilai Terjebak dalam Budaya Patriarki Usai Nikahi Miliarder

×

Viral di Medsos, Kisah Hidup Hannah Ballerina Farm yang Dinilai Terjebak dalam Budaya Patriarki Usai Nikahi Miliarder

Sebarkan artikel ini


Baru-baru ini sosok Hannah Neeleman, atau juga dikenal dengan nama Hannah Ballerina Farm, menjadi perbincangan netizen. Hal ini bermula dari sebuah unggahan di TikTok, di mana Hannah melakukan unboxing hadiah ulang tahun yang diterima dari sang suami. Bukan tiket pesawat seperti yang diharapkan, Hannah justru mendapatkan sebuah celemek untuk mengangkut telur.

Netizen beranggapan bahwa hal ini sangat keterlaluan mengingat suami Hannah, Daniel Neeleman, adalah putra seorang miliarder. Alhasil, warganet pun menghujat dan menyebut sang suami sebagai penganut patriarki dan tidak memperlakukan istrinya dengan baik. Berikut kisah lengkapnya!

Siapa Hannah Ballerina Farm?




Hannah Ballerina Farm/Foto: TikTok.com/@hannal.ballerinafarm
Hannah Ballerina Farm/Foto: TikTok.com/@hannal.ballerinafarm

Hannah Neeleman saat ini lebih dikenal sebagai seorang content creator yang banyak mengunggah kesehariannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Dia tinggal di sebuah lahan pertanian seluas 328 hektar di Kamas, Utah bersama suami, Daniel Neeleman, dan 8 anak mereka. Suami Hannah sendiri diketahui sebagai putra dari David Neeleman, seorang miliarder yang mendirikan berbagai maskapai penerbangan, termasuk JetBlue.

Hannah sendiri sebenarnya bukan perempuan biasa. Melansir People, dia dikenal sebagai seorang penari balet bertalenta yang membuatnya dijuluki “Ballerina Farm”. Dengan paras cantik yang dimilikinya, dia sempat mengikuti kontes kecantikan dan sempat meraih juara sebagai Miss New York City. Namun dengan segala potensi yang dimilikinya, dia rela mengikuti keinginan suaminya untuk hidup sederhana di sebuah peternakan.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan The Times pada Juli 2024, Hannah juga menceritakan bagaimana kehidupannya sebagai seorang ibu rumah tangga tradisional. Dedikasinya menjalani hari-hari sebagai seorang istri yang “mengerjakan semua dengan tangan sendiri” membuatnya dijuluki sebagai “Queen of Trad Wife” alias “Ratunya Istri Tradisional”. Dia mengerjakan semuanya, mulai dari memasak, membuat roti, mencuci baju, dan lain-lain.

Dianggap Sebagai Cerminan Budaya Patriarki

Hannah Ballerina Farm/Foto: Instagram.com/@ballerinafarm

Dalam wawancara dengan The Times, Hannah sempat mengungkapkan sebesar apa mimpinya meraih kesuksesan sebagai balerina. Meski demikian, dia memilih mengorbankan semuanya demi menjalani kehidupan sederhana di peternakan.

“Tujuan utamaku adalah pergi ke New York City. Aku meninggalkan rumah saat usia 17 tahun dan merasa bersemangat pergi ke sana, aku sangat menyukai energi saat itu. Aku akan jadi seorang balerina. Aku dulunya adalah balerina yang hebat. Tapi aku tahu bahwa ketika aku mulai punya anak, maka kehidupanku akan berbeda,” ungkap Hannah, melansir People.

Namun ketika netizen melihat video Hannah menerima hadiah ulang tahun berupa celemek, netizen sontak beraksi. Mereka menilai bahwa suaminya tidak memperlakukan Hannah dengan baik dan tak memberikan penghargaan cukup atas pengorbanannya.

Dalam berbagai postingan di media sosial, netizen menilai bahwa Hannah diam-diam terjebak dalam budaya patriarki yang membuatnya harus menjalani kehidupan layaknya trad wife. Dia harus menyiapkan hidangan, mengurus delapan anak, mengurus rumah, dan melakukan pekerjaan rumah tangga hampir tanpa bantuan. Hal ini terlihat dari bagaimana seringnya dia memasak sambil tetap menggendong bayinya, di mana hal itu jelas bukan hal mudah.

Dalam wawancara yang sama, Hannah dan Daniel juga sempat berdebat soal anak. Sementara Hannah mengungkap bahwa dirinya menyerahkan kehadiran anak pada kehendak Tuhan, Daniel ngotot bahwa Hannah akan siap dengan kehamilan lagi setelah sembilan bulan dari anak sebelumnya. Netizen menilai bahwa hal ini adalah bentuk sikap patriarki di mana suami tidak menghargai suara istri untuk memutuskan mau hamil atau tidak.

Beberapa pihak bahkan menilai sikap Daniel ini mencerminkan sikap misoginis karena tidak menyediakan kesempatan yang memadai untuk perempuan. Dalam hal ini, suami hanya memberikan kado yang berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga tanpa mempertimbangkan keinginan istrinya.


Komentar Netizen
Hannah Ballerina Farm.

Hannah Ballerina Farm/Foto: Instagram/@ballerinafarm

Unggahan tentang kado celemek yang diberikan pada Hannah memang cukup menuai kontroversi. Kebanyakan merasa iba pada sang influencer yang berharap mendapatkan hadiah spesial, namun ternyata justru mendapati kenyataaan pahit.

“Sebelum buka ngarep banget di kasih tiket,pas buka juga masih ngira topi buat di pake ke greece.tapi ga sesuai expetasi.suaminya tega bener,” kata pengguna akun TikTok @R*s*li*7

“yang lebih nyeseknya, itu apron dia sendiri yg beli tapi pas dtng di umpetin suaminya, pas ultah baru dikasihin 🙁 gila sih, kuat banget bertahan sama tuan crab sampe dpt 8 anak,” tulis @m***e.

Meski demikian, ada juga beberapa pengguna akun yang menanggapi hal ini dengan sudut pandang lain. Banyak netizen menilai bahwa banyak yang mungkin tertipu dengan unggahan Hannah. Mereka menduga segala hal yang ditampilkan di media sosial hanyalah sekedar konten untuk membuat produk mereka laku di pasaran.

“Yg kalian tau kan di video ini cuma apron,tapi setelah nya kita gk tau kan??jgn pada berburuk sangka dulu dah ya,” tulis @p***l.

“dari videonya dia happy aja, ga tertekan, punya anak 8 masih tetap cantik, kuku juga bagus, ga mungkin sih kalo sendirian, mereka udah kaya raya ga perlu dikasihani, lebih kasihan sama diri sendiri sih,” tulis @h**uc***fii.

“kata aku mereka bahagia sih (?) dan ballerina farm dijadiin branding biar jualannya laku,” tulis @d*y*r.

“Gue juga sempet ke trigger awalnya tp pas diliat2 lagi, ni org seems happy kok?? Dia enjoy sm hidupnya, bahkan gue aja mau living her life,” tambah @ca***der***3.

Pendapat Hannah
Hannah Ballerina Farm/Foto: Instagram.com/@ballerinafarm

Hannah Ballerina Farm/Foto: Instagram.com/@ballerinafarm

Faktanya, dalam wawancara dengan The Times, Hannah Ballerina Farm justru tidak mengetahui bahwa dirinya dilabeli traditional woman karena pilihannya tersebut. Dia sendiri memberikan klarifikasi bahwa dirinya bahagia dengan hidupnya yang sekarang.

“Kami memang tradisional dalam artian, kami pria dan wanita, memiliki anak, tapi aku berpikir bahwa telah membuka banyak jalan yang sebelumnya belum pernah kami lewati. Jadi label traditional woman itu menurut saya, ‘Saya bahkan tidak tahu bahwa saya dilabeli demikian’,” ungkapnya.

Bahkan dalam postingan di website Ballerina Farm, Hannah mengungkapkan bahwa hidup di pedesaan adalah pilihannya bersama sang suami. Selain menjadi ballerina, membuka usaha bernama Ballerina Farm adalah salah satu impiannya.

“Jadi itulah yang kami lakukan. Kami menamakannya Ballerina Farm dan kami mulai mengejar daftar impian kami yang baru. Jalan ini adalah ekspresi kehidupan nyata bagi saya. Terasa indah, bermanfaat, dan saya bisa melakukannya bersama keluarga saya,” ungkap Hannah.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(naq/naq)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *