Life

Waspada Modus Baru Penipuan, Ini 7 Cara Menghindari Phising alias Pencurian Data Pribadi

×

Waspada Modus Baru Penipuan, Ini 7 Cara Menghindari Phising alias Pencurian Data Pribadi

Sebarkan artikel ini


Beauties, apakah kamu sering menerima link dari orang tidak dikenal? Jangan cepat-cepat terpengaruh untuk mengklik link tersebut karena bisa saja itu merupakan salah satu bentuk phising.

Phishing adalah salah satu jenis penipuan. Penipuan ini melibatkan penipu melalui komunikas. Biasanya melalui email, panggilan telepon, atau SMS. Sang penipu menyamar sebagai pengirim tepercaya untuk mencuri informasi rahasiamu.

Mengutip McAfee, phising dapat dilakukan melalui email dan chat melalui SMS atau aplikasi seperti WhatsApp. Melalui pesan di media tersebut, penipu dapat menyamar sebagai orang dari perusahaan, lembaga keuangan, lembaga pemerintahan, atau bahkan seorang yang kamu kenal atau sedang related dengan kesibukan atau kepentinganmu.

Contoh pertama, adanya pesan bahwa paket yang dikirimkan padamu mengalami masalah atau ada kesalahan dalam pengiriman. Lalu, kamu diminta untuk mengklik link yang diberikan untuk menge-track pengiriman paketmu.

Contoh kedua, kamu diinformasikan bahwa ada aktivitas yang tidak biasa di kartu kreditmu. Kamu pun diarahkan untuk mengklik tautan yang dia kirim untuk mengurusnya.

Contoh ketiga, kamu memiliki utang yang harus dibayar sesegera mungkin melalui nomor atau link yang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.

Contoh-contoh di atas termasuk efektif karena mengandung urgensi dan related dengan kewajibanmu sehari-hari. Terutama di bidang transaksi keuangan. Mereka menggunakan kalimat yang meyakinkan sehingga kamu bisa langsung percaya dan terpengaruh untuk mengikuti langkah-langkah yang oknum itu instruksikan.

Nah, di titik inilah kamu harus hati-hati dan mencegah diri untuk segera mengklik tautan atau lampiran yang dia kirim. Sebab, di link itulah tempat penipu mencoba mencuri data pribadimu, Beauties. Berikut adalah beberapa cara menghindari phising.

1. Teliti Sumber Informasi Terlebih Dahulu

Teliti sumber informasi terlebih dahulu/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Berhenti sejenak sebelum memutuskan untuk menindaklanjuti pesan yang kamu terima dari orang yang tidak kamu kenal. Waspadalah terhadap pesan yang mengarahkanmu untuk memberitahukan informasi pribadimu. Misalnya, alamat rumah, nomor rekening, nomor identitas, dan sebagainya.

Beberapa serangan phishing terlihat cukup meyakinkan sehingga kamu bisa saja langsung percaya bahwa ini memang dari sumber terpercaya. Namun, jangan langsung mengklik tautan dalam pesan itu. Segeralah buka website resmi organisasi atau perusahaan yang disebutnya dan tanyakan langsung mengenai klaim dari penipu itu kepada nomor layanan pelanggan atau email resmi perusahaan itu tentang keabsahannya.

2. Jangan Langsung Men-download Lampiran dan Link

Jangan langsung mendownload link/Foto: Pexels/cottonbro studio

Seperti yang telah dibahas di awal, beberapa serangan phishing menyertakan lampiran (misalnya yang berformat .pdf atau .doc) atau link yang mengandung ransomware, virus, dan keylogger.

Jika kamu menerima pesan dengan lampiran yang aneh dan tidak biasa, sekalipun dari orang yang kamu kenal, tanyakan langsung kepada orang tersebut. Sebab, sangat mungkin penipu membajak atau memalsukan nomor HP atau akun email orang untuk menyebarkan malware.

3. Jaga Informasi Pribadimu

Jaga informasi pribadimu/Foto: Pexels/Anna Tarazevich

Hapus informasi pribadimu seperti email pribadi, nomor HP, nomor rekening, alamat rumah, dan sebagainya di media sosial.

Begitu juga di website atau laman lain yang membutuhkan data saat register, atau di tempat-tempat lain yang rawan menjadi tempat penipuan. Selain bisa disalahgunakan, datamu juga bisa diperjualbelikan untuk menipu orang lain lagi.


4. Gunakan Software Perlindungan Online

Gunakan software perlindungan online/Foto: Pexels/Christina Morillo

Perangkat lunak untuk melindungi akunmu dari retasan dan penipuan perlu untuk kamu pasang di gadget-mu seperti laptop dan HP. Hal ini dapat mengamankanmu dari unduhan dan tautan berbahaya, dan dapat memblokir situs malware dan phising.

Karena kamu tak akan pernah tahu, sang penipu dapat menemuimu di mana. Apakah di transaksi perbelanjaan, perbankan, atau track orderan perjalanan di aplikasi kendaraan online.

5. Ubah Password secara Berkala

Ubah password secara berkala/Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Ubah password-mu di media sosial, email, dan aplikasi lainnya secara berkala. Hal ini dapat mencegah pelaku phising mengakses akunmu. Melindungi diri secara ekstra dengan mengganti kata sandi dapat mencegah penyusupan dan serangan berkalanjutan dari pelaku phising. Demikian tips yang dilansir dari Lepide.

6. Jangan Terpengaruh dengan Pop-up

Jangan terpengaruh dengan pop-up/Foto: Pexels/Rodrigo Santos

Kemunculan pop-up di layar ponsel atau laptop tidak hanya menjengkelkan, tapi juga sering berkaitan dengan upaya serangan phising.

Cara ini membuatmu ingin cepat-cepat menutupnya. Namun, kamu tetap harus mawas diri dan jangan pernah tergoda untuk mengklik bagian manapun dari pop-up yang muncul di layar gadget-mu ya, Beauties.

7. Selalu Perbarui Browser-mu

Selalu perbarui browser-mu/Foto: Pexels/Photomix Company

Perbarui browser-mu secara berkala untuk memberi keamanan prima untuk akun-akun dan data pribadimu yang tersimpan di gadget-gadget-mu. Kalau bisa, gunakan pula firewall berkualitas tinggi untuk melindungimu dari penyusup atau pelaku phising. Demikian tips ketujuh yang dikutip dari OCC.

Semoga artikel ini dapat membantumu terhindar dari jebakan phising ya, Beauties! 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya KLIK DI SINI!


(ria/ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *