Aurelie Moeremans secara blak-blakan membuka “rahasia” soal dirinya di masa lalu. Dalam podcast Warung Kopi, kepada Praz Teguh aktris berusia 30 tahun ini mengungkapkan bahwa ia memiliki kecenderungan kleptomania saat masih duduk di bangku sekolah dasar.
Dalam pengakuannya, pemeran Dinda dalam film Story of Kale: When Someone’s in Love ini menyebut bahwa masa kecilnya cukup “nakal”. Puncaknya, ia merasa senang jika mencuri barang-barang milik temannya hanya untuk kesenangan pribadinya.
Usut punya usut, kecenderungan mencuri (kleptomania) Aurelie ini ternyata dipicu oleh sikap ibunya di masa lalu. Saat itu, sang ibu dengan sengaja mengambil barang-barang yang dilempar pengunjung ke patung Bunda Maria di Belgia. Sejak saat itu, kecenderungannya untuk “mencuri” pun meningkat.
Namun beruntung, Aurelie akhirnya bisa “sembuh” saat usianya 11 tahun.
Lantas, apa sebenarnya kleptomania dan apa pemicunya? Simak jawabannya pada pembahasan berikut ini
Apa Itu Kleptomania?
Apa Itu Kleptomania?/ Foto: Freepik/freepik
Melansir dari Mayo Clinic, kleptomania merupakan sebuah gangguan di mana penderitanya tak sanggup menahan hasrat untuk mencuri. Biasanya, barang-barang yang dicuri sebenarnya bukanlah barang penting.
Dalam kasus Aurelie Moeremans, ia kerap mengambil barang-barang milik temannya, bukan karena membutuhkannya, tetapi hanya karena menyukai reaksi temannya saat kehilangan barang.
“Aku tuh cuma pengen tau reaksinya kalo aku umpetin barangnya. Seru enggak, ya. Gitu,” ungkap Aurelie dalam podcast Warung Kopi.
Pada dasarnya, hal inilah yang membedakan kleptomania dengan pencuri. Pada penderita kleptomania, barang-barang yang dicuri cenderung tidak berharga. Hasil curiannya bahkan tidak akan digunakan. Ia akan menimbun, memberikannya pada orang lain atau bahkan memberikannya pada orang lain.
Sementara pencuri, biasanya akan mengambil barang-barang berharga demi mendapatkan keuntungan. Nah, setelah tahu perbedaannya, jangan salah menafsirkan setiap pencuri itu sama dengan kleptomania ya, Beauties!
Penyebab Kleptomania
Penyebab Kleptomania/ Foto: Freepik/8photo
Secara medis, masih belum ada penjelasan yang pasti tentang penyebabnya. Hanya saja, kemungkinan tetap ada. Para penderita kleptomania kemungkinan mengalami gangguan senyawa kimia di otak. Adapun kemungkinan kondisinya adalah sebagai berikut:
- Hormon serotonin menurun yang mengakibatkan pengendalian emosi dan suasana hati jadi terganggu
- Proses pelepasan dopamin mengalami gangguan sehingga proses pembentukan rasa senang pun terhambat
- Adanya ketidakseimbangan sistem opioid sehingga hasrat mengambil barang tidak bisa ditahan.
Gejala Kleptomania
Gejala Kleptomania/ Foto: Freepik/8photo
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, kleptomania sangat berbeda dengan pencuri. Adapun karakteristik dan gejalanya antara lain:
- Muncul rasa keinginan mencuri secara terus-terusan.
- Rasa cemas dan tegang sebelum mencuri
- Tidak mampu mengendalikan perasaan ingin mencuri
- Barang yang dicuri tidak berharga
- Pencurian dilakukan di tempat ramai
Penyembuhan Kleptomania
Penyembuhan Kleptomania/ Foto: Freepik/freepik
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kleptomania adalah penyakit mental. Oleh sebab itu, alih-alih melakukan justifikasi pada penderitanya, hendaknya segera lakukan pengobatan. Adapun upaya penyembuhan kleptomania adalah:
- Konsumsi Obat: Psikiatri akan memberikan resep obat yang membatu penderitanya mengendalikan emosi. Dengan begitu, rasa ingin mencuri pun bisa ditahan dan dikendalikan
- Psikoterapi: Upaya penyembuhan ini dilakukan dengan melakukan terapi kognitif. Disini penderita akan mulai menyadari bahwa tindakan pencurian tersebut adalah hal yang salah.
Penting untuk dicatat bahwa konsumsi obat dan psikoterapi hanya bisa dilakukan oleh dokter spesialis kejiwaan. Oleh sebab itu, jangan pernah malu untuk segera memeriksakan diri atau orang terdekat yang memiliki kecenderungan kleptomania.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)