Maldives atau Maladewa mengumumkan akan melarang kunjungan warga negara Israel. Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina. Sebagaimana diketahui, Israel masih melakukan genosida di Palestina dan telah menewaskan lebih dari 38.500 warga sipil, korban jiwa didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
Kebijakan ini diumumkan pada Minggu (2/6) waktu setempat. Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Maldives Mohamed Muizzu telah memutuskan untuk memberlakukan larangan terhadap paspor Israel, menurut juru bicara. Namun, belum dapat dipastika kapan kebijakan baru tersebut akan berlaku.
Muizzu juga mengumumkan kampanye penggalangan dana nasional yang disebut “Warga Maldives dalam Solidaritas dengan Palestina”.
Hampir 11.000 warga Israel mengunjungi Maldives tahun lalu, atau setara dengan 0,6 persen dari total kunjungan wisatawan.
Genosida Israel di Palestina/ Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images
|
Data resmi menunjukkan jumlah warga Israel yang mengunjungi Maldives turun menjadi 528 dalam empat bulan di 2024, turun 88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Partai-partai oposisi dan sekutu pemerintah di Maldives telah memberikan tekanan pada Muizzu untuk melarang warga Israel sebagai tanda protes terhadap genosida di Gaza.
Menanggapi larangan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mendesak warganya yang saat ini berada di Maladewa untuk meninggalkan Maladewa.
“Bagi warga negara Israel yang tinggal di negara tersebut, disarankan untuk mempertimbangkan untuk pergi, karena jika mereka mengalami kesulitan karena alasan apa pun, akan sulit bagi kami untuk membantu,” ujarnya, dilansir dari Al Jazeera.
Pemegang paspor Israel juga tidak diizinkan memasuki negara seperti Aljazair, Bangladesh, Brunei, Iran, Irak, Kuwait, Lebanon, Libya, Pakistan, Arab Saudi, Suriah, dan Yaman.
Fakta Menarik Maldives
Fakta Menarik Maldives, Negara yang Larang Turis Israel Berkunjung Demi Bela Palestina/Foto: Unsplash.com/Rayyu Maldives
Sudah bukan rahasia lagi jika keindahan alam di negara ini begitu menawan. Namun, tahukah kamu kalau Maldives menjadi negara dengan persentase penduduk Muslim tertinggi dengan 100 persen populasi?
Ya, negara destinasi favorit pasangan untuk berbulan madu ini rupanya seluruh penduduknya adalah penganut agama Islam, Beauties.
Maladewa terkenal dengan jajaran pantai pasir putih yang indah. Selain itu, Maldives juga menjadi negara favorit sebagai tempat diving dunia. Negara kepulauan di Asia Selatan ini menyewakan pulau-pulau kecilnya untuk resort dan milik perseorangan.
Mayoritas Penduduk Maldives Beragama Islam
Fakta Menarik Maldives, Negara yang Larang Turis Israel Berkunjung Demi Bela Palestina/Foto: Pexels.com/ Asad Photo Maldives
Dilansir dari detikTravel, Maldives sempat dijajah oleh Portugis dan Inggris. Setelah itu, Maldives direbut oleh seorang pemimpin muslim bernama Muhammad Thakurufaanu Al-Auzam.
Sejak 1573, Maldives kemudian dipimpin oleh Muhammad Thakurufaanu Al-Auzam. Sebelumnya, Maldives memang merupakan negara kesultanan di bawah perwalian Inggris. Namun kemudian merdeka pada tanggal 26 Juli 1965 dan menjadi negara Republik.
Karena berada di bawah kesultanan, Maldives otomatis menjadi negara berpenduduk islam. Dengan luas wilayah 297,8 km persegi, semua penduduk yang tinggal di sana memang diharuskan memeluk agama islam.
Kebijakan ini diwajibkan secara legal di bawah Undang-undang negara. Pada 2008, Maldives melengkapi undang-undang tersebut dengan menyatakan bahwa yang tidak beragama Islam dilarang untuk menjadi warga negara.
Larangan Berbikini
Fakta Menarik Maldives, Negara yang Larang Turis Israel Berkunjung Demi Bela Palestina/Foto: pexels.com/Asad Photo Maldives
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, mayoritas penduduk Maldives beragama Islam. Sehingga hukum Syariah Muslim menjadi tonggak dalam kehidupan warga Maldives.
Meski ketat dengan peraturannya, pariwisata di negara ini rupanya menjadi pendapatan utama. Oleh karena itu, Maldives memutar otak untuk tetap taat kepada agama namun juga mendatangkan wisatawan.
Dilansir dari detikTravel, Maldives menetapkan bahwa hanya di Male saja penggunaan bikini dilarang. Karena di sana pantainya milik publik dan semua warga tinggal di sana. Namun, penggunaan bikini di resor dan pulau pribadi diperbolehkan. Ini mengapa pembangunan resor dilakukan di pulau-pulau, terpisah dari penduduk.
Jika ada wisatawan yang melanggar, Maldives tak segan memberikan hukuman. Maldives akan memenjarakan turis yang berbikini di area pantai publik.
Peraturan yang Harus Ditaati Wisatawan saat Berkunjung ke Maldives
Fakta Menarik Maldives, Negara yang Larang Turis Israel Berkunjung Demi Bela Palestina/Foto: pexels.com/Asad Photo Maldives
Ada beberapa peraturan yang harus ditaati wisatawan saat berlibur ke Maldives. Berikut peraturannya dilansir dari CNN Indonesia:
1. Jika bukan di pulau resor, sebaiknya jangan menampilkan kemesraan dengan pasangan.
2. Penggunaan baju renang, seperti bikini, hanya terbatas di pulau resor atau kapal pesiar.
3. Hindari minum air keran, karena tidak terjamin kebersihannya.
4. Pesawat atau kapal dari atau yang menuju Maladewa kemungkinan bisa terlambat akibat buruknya cuaca.
5. Alam menjadi sumber utama penduduk Maladewa, baik untuk sektor pariwisata atau perikanan. Ingatkan diri untuk tidak menikmati wisata yang tak ramah lingkungan selama berada di sana, seperti menyentuh terumbu karang saat menyelam.
6. Jual beli karang dan penyu merupakan kegiatan terlarang.
7. Sama seperti narkoba, alkohol, daging babi, anjing, adalah hal terlarang untuk dibawa masuk ke Maladewa.
8. Menjaga sopan santun, terutama saat datang berlibur di hari besar Islam seperti Ramadan atau Lebaran.
Negara Paling Datar di Dunia
Fakta Menarik Maldives, Negara yang Larang Turis Israel Berkunjung Demi Bela Palestina/Foto: (Kurnia/detikTravel)
Selain menjadi destinasi favorit wisatawan, Maldives rupanya punya fakta menarik, yaitu tercatat sebagai negara terendah dan paling datar di dunia. Menurut Guinness World Record, ketinggian maksimum Maldives adalah 2,4 meter di atas permukaan di atas laut.
Fakta menarik lainnya, pada 2009, presiden Maldives saat itu, Mohamed Nasheed, menyelenggarakan pertemuan seluruh menteri kabinet di dasar laut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya yang dihadapi lautan di dunia, dan bagaimana manusia mengganggu sumber daya air tawar.
Sayangnya, negara ini memiliki masalah serius yang terkait dengan pemanasan global dan perubahan iklim. Saking parahnya perubahan iklim, air laut di sana terus naik dan diprediksi akan membuat Maldives tenggelam.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)