Mendengar kata introvert, kebanyakan orang langsung terbayang sosok yang cenderung diam, tidak senang berada di tengah keramaian dan hobi melakukan berbagai hal sendirian. Introvert dalam teori psikologi kepribadian Carl Gustav Jung memang dikenal memiliki energi yang lebih besar ketika tidak berada di tengah keramaian, namun bukan berarti mereka nggak bisa bersosialisasi, ya, Beauties.
Ketika introvert berkumpul bersama orang yang introvert, kira-kira mereka bisa berinteraksi dan bekerja sama nggak ya? Kalau punya pasangan yang sama-sama introvert, apakah hubungannya akan baik-baik aja?
Berikut serba-serbi dan fakta menarik tentang kehidupan introvert yang dikutip dari Verywellmind dan teori Carl Gustav Jung dari buku Theories of Personality karya Jess Feist dan Gregory Feist.
1.Tak Suka Berbasa-Basi Saat Berinteraksi
Tidak Suka Berbasa-Basi/Foto: Freepik.com/Cookie Studio
|
Beauties, mungkin kamu pernah satu kelompok dengan beberapa teman yang saat mengajak kenalan berbasa-basi terlebih dahulu. Introvert sangat menghargai suatu topik obrolan mendalam, meski tidak dalam kondisi yang ramai. Ia akan cenderung memulai percakapan yang berhubungan dengan inti dari topik bahasan.
Jika itu tentang pekerjaan, maka ia akan langsung fokus pada pembahasan ide, bertukar pikir mengenai inovasi yang akan dihasilkan. Tentu mereka menerima pendapat, karena introvert sangat baik dalam hal kreativitas.
Sedangkan dalam hubungan pertemanan atau percintaan, introvert mengharapkan topik obrolan yang mendalam. Ia akan sangat senang mendengarkan curhatan, cerita atau keluh kesah. Tak heran kalau introvert kerap dinilai sebagai teman curhat yang asik karena anti menghakimi dalam mendengarkan cerita.
2. Cenderung Menghindari Konflik
Cenderung Menghindari Konflik/Foto: Freepik.com/shubmaingill98
Beberapa orang introvert dikenal punya kebiasaan untuk menghindari konflik, terlebih jika mereka harus berdebat tentang suatu hal yang berhubungan dengan aspek emosional. Ketika bersahabat dengan sesama introvert, memang tipe kepribadian yang satu ini bisa menjadi pendengar yang sangat diandalkan dan penuh empati.
Tapi ketika introvert memiliki masalah atau konflik dengan orang lain, mereka cenderung menghindari konflik dan perdebatan. Kebiasaan mereka yang cenderung menerima secara pasif, justru bisa berdampak kurang baik karena konflik yang ada belum terselesaikan dengan tuntas karena hanya didiamkan atau dipendam, maka disarankan untuk tetap dikomunikasikan, meskipun terkadang perlu menguras energi.
Misalnya, ketika kamu punya pasangan dan merasa tidak nyaman dengan perlakuan dari pasanganmu itu, maka sebaiknya Beauties mencoba untuk mengutarakan hal-hal yang tidak nyaman dari perlakuan pasangan supaya komunikasi jangka panjang tetap berjalan dengan baik.
Sama halnya dengan lingkungan kerja, jika ada konflik dengan rekan kerja, sebaiknya Beauties tetap berkomunikasi dengan orang yang bersangkutan untuk menghindari miskomunikasi dan tercapainya hasil pekerjaan sesuai harapan.
3. Perlu Belajar Keluar dari Zona Nyaman
Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Christina Morillo
Jika seorang introvert menjadi pemimpin, pastinya ia membutuhkan interaksi dengan banyak orang. Mungkin sebagai introvert, kamu menyadari ada beberapa orang yang tidak baik dalam menjalankan tugas atau tanggung jawabnya dalam bisnis yang kamu pimpin.
Kamu, selaku pemimpin perlu berani untuk menyampaikan pendapat, berkomunikasi, dan menyampaikan hal-hal yang kurang tepat untuk anggota tim kamu dan berani menyuarakan perspektif atau sudut pandang kamu, meskipun nyatanya kamu nggak terlalu suka berkomunikasi dengan orang lain dan merasa sungkan dengan orang lain.
Keluar dari zona nyaman bukan hal yang mudah, tapi kalau terus menjadikan introvert sebagai kepribadian yang menghalangi kamu, maka kamu nggak akan berkembang. Hanya akan ada perkembangan jika kamu berani untuk keluar dari zona nyaman, Beauties. Awalnya bisa jadi terasa aneh karena kamu belum terbiasa, tapi coba yuk pikirkan jangka panjangnya jika kamu berani keluar dari zona nyaman, Beauties.
4. Tidak Terburu-Buru Menilai, Tapi jadi Pengamat yang Baik
Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Marcus Aurelius
Introvert dikenal sebagai pengamat yang baik dan tidak buru-buru menganggap orang yang baru dikenalnya sebagai sahabat, namun hal ini bukan berarti ia sombong, tapi ingin mempertimbangkan siapa orang yang dapat ia percayai sebagai sahabat atau pun pasangan. Di sisi lain, introvert juga mengamati orang-orang sekitarnya yang dapat diajak kerja sama, jika konteksnya ada dalam dunia pekerjaan.
Kalau kamu berbisnis dengan sesama introvert, tentu bisnis tersebut bisa saja berjalan lancar. Namun butuh waktu untuk mengamati karena bisnis yang baik pastinya dilandasi oleh kepercayaan dan kemauan untuk berkomunikasi. Maka butuh keterbukaan satu sama lain, terlebih bisnis sangat membutuhkan koneksi yang luas dengan berbagai orang dari latar belakang yang variatif.
Oke, Beauties berikut tadi serba-serbi tentang berinteraksi dan bekerja dengan sesama introvert. Segala sesuatu dan berbagai bentuk kepribadian tentu sangat bisa untuk bekerja bersama, tapi tetap simak beberapa poin penting yang tadi, ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)