Life

Menurut Psikolog, 5 Bahasa Tubuh Ini Menunjukkan Lawan Bicara Tidak Menyukaimu

×

Menurut Psikolog, 5 Bahasa Tubuh Ini Menunjukkan Lawan Bicara Tidak Menyukaimu

Sebarkan artikel ini


Beauties, saat kita sedang berbicara dengan orang lain, pernahkah kita berpikir, “Dia menikmati obrolan ini tidak, ya?” Atau, “Jangan-jangan dia tersenyum hanya untuk sekedar menanggapi agar aku tidak tersinggung?”

Ketika berbicara dengan orang lain, tentu saja kita harus bisa membaca situasi, apakah dia menikmati atau sebenarnya tidak nyaman mengobrol dengan kita. Untuk itu, mari kita ketahui sederet bahasa tubuh yang menunjukkan lawan bicara tidak menyukai kita, seperti yang dilansir dari Hack Spirit. Simak!

1. Pasif

Ilustrasi saat lawan bicara tampak pasif/Foto: pexels.com/ekaterina-bolovtsova

Mengobrol merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih yang saling mengungkapkan pendapatnya. Tetapi, jika hanya diri kita yang aktif dan orang lain enggan menanggapi, itu tandanya dia tidak menikmati obrolan tersebut.

Lihatlah apa yang dilakukannya, jika orang lain hanya diam dan menanggapi tanpa balasan yang berarti, maka dia sedang berusaha mengakhiri pembicaraan dengan cara yang halus.

2. Menjaga Jarak

Ilustrasi saat lawan bicara jaga jarak/Foto: pexels.com/mikhail-nilov

Jarak juga bisa menjadi pertanda bahwa orang lain nyaman berbicara dengan kita atau tidak. Jika obrolan kita menyenangkan, maka dia akan mendekat dan menatap mata kita dengan penuh antusias. Tetapi jika orang tersebut mulai jaga jarak dan beberapa kali melihat ponsel meski tidak ada notifikasi, sudah dipastikan bahwa dia mulai tidak nyaman dengan kita.

Jika kamu menyadari hak tersebut, coba untuk mengetesnya sekali lagi. Atur jarak duduk dan tatap matanya, jika dia enggan menatapmu dan berusaha menjaga jarak, sudah jelas sekali bahwa dia tidak menyukaimu.


3. Bersikap Sopan

Ilustrasi menghindar secara halus/Foto: pexels.com/rdne

Seorang pakar psikologi bernama Austin J. mengungkapkan bahwa, jika seorang menanggapi obrolan dengan terlalu sopan maka dia memberi syarat penolakan secara halus. Senyuman secukupnya, tanggapan kecil, dan gerak gerik yang terkesan dibatasi, merupakan tanda bahwa orang lain tidak nyaman berbicara denganmu.

Saat pembicaraan terasa menyenangkan, maka kita akan melupakan bahasa-bahasa sopan dan akan bertingkah tanpa memikirkan teori sopan santun. Sebaliknya, jika lawan bicara tetap berperilaku sopan dan menjaga tingkahnya, maka bisa diartikan bahwa dia tidak menyukaimu. Dalam hal ini, sikap sopan bukanlah hal yang patut kita apresiasi, karena justru inilah cara orang lain berusaha mengakhiri sebuah pertemuan.

4. Tanggapan Negatif

Ilustrasi saat seorang memberikan tanggapan negatif/Foto: pexels.com/alexander-suhorucov

Sebuah pertemuan akan terasa sangat hidup jika selalu ada tanggapan yang positif penuh canda. Bahasa tubuh atau yang disebut sebagai isyarat non verbal juga bisa diketahui melalui perubahan ekspresi dan sedikit ungkapan penolakan.

Meski tidak dilakukan secara terang-terangan, kita harus peka saat orang lain mulai mengernyitkan dahi dengan tatapan sinis. Saat hal ini terjadi, kita harus mengakhiri pembicaraan sebelum orang lain menanggapi dengan kalimat negatif. Jika tidak, maka kita akan membuat kesan yang tidak baik pada orang tersebut.

5. Membuat Candaan yang Sedikit Menghina

Ilustrasi saat seorang membuat candaan yang menghina/Foto: pexels.com/rdne

Jika terlalu lama mengobrol dengan orang yang tidak suka dengan kita, maka dia akan berusaha mengakhirinya dengan cara yang mungkin tidak kita prediksi sebelumnya. Akan lebih mudah jika kita berbicara dengan orang yang frontal, karena dia akan mengungkapkan ketidaksukaannya dengan cara yang sangat jelas. Tetapi kita harus jeli dengan orang yang memiliki sifat pendiam dan penuh kehati-hatian.

Untuk mengakhiri obrolan, sering kali orang lain akan menunjukkan sikapnya melalui perkataan. Agar tidak terlalu membuat sakit hati, tanggapan berupa candaan sindiran pun akan dilakukan. Candaan ini bermakna sebuah sindiran atau bisa juga ungkapan tidak setuju dengan dibumbui tawa ledekan.

Kelima hal di atas mungkin tidak terlalu tampak jika kita tidak peka dengan kondisi yang ada. Mulai sekarang, kita harus mulai peka dan sadar diri saat sedang berbicara dengan orang lain. Karena saat kita paham dengan kondisi yang ada, orang tersebut akan menilai bahwa kita merupakan orang yang pengertian dan tidak suka memaksakan kehendak.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!


(ria/ria)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *