Perhatikan! Ini 5 Tanda Kalau Seseorang Memiliki Sifat Manipulatif

Gaslighting

Gaslighting/ Foto: freepik.com/DC Studio

Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang secara sengaja membuat orang lain meragukan diri mereka sendiri. Apabila kamu pernah membuat orang lain kehilangan kepercayaan hingga meragukan diri mereka, itu merupakan tanda kamu seorang yang manipulatif.

Sebagai contoh seperti yang dikutip dari situs Lukin Center, Dr. Gross menyampaikan seseorang mungkin mengatakan sesuatu yang menyebalkan, jahat, atau bahkan menyakitkan, dan kemudian berpura-pura tidak pernah mengatakannya atau mencoba meyakinkan korban bahwa itu hanya candaan. Hal ini bisa membuat orang lain meragukan penilaian mereka atau membuat mereka merasa terlalu sensitif.

Menyinggung Kelemahan Orang Lain

Menyinggung Kelemahan Orang Lain/ Foto: freepik.com/yanalya

Misalnya, dalam diskusi kelompok, kita mungkin secara sengaja mengkritik ide atau kinerja seseorang dengan cara yang merendahkan. Dengan menyinggung kelemahan orang lain, kita menciptakan rasa takut atau rasa tidak aman dalam diri mereka.

Hal ini memungkinkan kita untuk mengendalikan situasi dan hubungan, karena orang yang merasa tidak aman cenderung mencari dukungan atau persetujuan dari kita. 

Pasif Agresif

Pasif Agresif/ Foto: freepik.com/azerbaijan_stockers

Dilansir dari verywellmind, pasif-agresif adalah bentuk perilaku yang tidak langsung mengekspresikan kemarahan, ketidaksetujuan, atau perasaan negatif lainnya, namun pada dasarnya merupakan bentuk agresi. Misalnya, daripada mengatakan langsung bahwa kamu tidak setuju dengan suatu keputusan, kamu mungkin hanya menganggukkan kepala dan diam, tetapi kemudian membicarakan ketidakpuasan kamu kepada orang lain. 

Contoh lainnya yaitu menggunakan sindiran atau candaan yang mengandung makna tersembunyi untuk menunjukkan ketidakpuasan kita terhadap mereka.

Silent Treatment

Silent Treatment/ Foto: freepik.com

Silent treatment adalah strategi yang umum digunakan oleh orang manipulatif untuk mengendalikan orang lain dengan sengaja tidak memberikan respons atau perhatian kepada mereka. Melansir betterhelp, dengan mengabaikan telepon atau pesan teks orang lain, kamu berharap mereka akan merasa terusik dan mempertanyakan apa yang telah mereka lakukan sehingga menyebabkan kamu memberikan silent treatment kepada mereka.

Misalnya, ketika kamu ingin menghindari tanggung jawab atau konsekuensi dari tindakan kamu sendiri. Kamu menggunakan silent treatment sebagai cara untuk menghindari pembicaraan atau penyelesaian masalah.

Merasa sebagai Korban

Merasa sebagai Korban/ Foto: freepik.com

Berperan sebagai korban atau playing victim adalah salah satu strategi manipulatif yang digunakan untuk mendapatkan simpati, perhatian, atau dukungan orang lain, serta untuk mengalihkan tanggung jawab atas situasi yang kamu ciptakan dalam situasi tertentu. Dengan berperan sebagai korban, tandanya kita memanfaatkan emosi orang lain, seperti rasa bersalah atau simpati, untuk mencapai tujuan.

Penting untuk diingat bahwa mengenali tanda-tanda sifat manipulatif dalam diri sendiri adalah langkah pertama untuk mengubah perilaku tersebut. Dengan kesadaran dan upaya yang tepat, kita dapat mengubah pola perilaku yang tidak sehat menjadi lebih positif dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang-orang di sekitar. 

Semoga bermanfaat, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Mirafestivalberlin? Yuk gabung ke komunitas pembaca Mirafestivalberlin, Mirafestivalberlin.com. Caranya DAFTAR DI SINI!